Rabu 09 Jul 2025 08:03 WIB

Ulasan Film Superman: Lebih Segar, Relevan, dan Realistis

Vilain utama dalam film Superman ini adalah Lex Luthor, manusia tanpa kekuatan super.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan Superman. Film ini memadukan semangat cerita asli dengan narasi yang relevan dengan konteks masa kini.
Foto: Dok. DC/Warner Bros
Salah satu adegan Superman. Film ini memadukan semangat cerita asli dengan narasi yang relevan dengan konteks masa kini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah proses produksi yang panjang, film Superman garapan sutradara James Gunn akhirnya tayang. Film ini sukses menawarkan pendekatan baru terhadap karakter Superman yaitu memadukan semangat cerita asli dengan narasi yang relevan dengan konteks masa kini.

Republika.co.id berkesempatan menonton film ini lebih awal pada Selasa (8/7/2025) di XXI Margo City. Film ini akan membawa penonton langsung bertemu Clark Kent (David Corenswet) yang telah bekerja di kantor berita Daily Planet dan menjalani kehidupan ganda sebagai Superman. Gunn tampaknya sengaja menghindari formula origin story yang sudah sering diulang.

Baca Juga

Tanpa harus mengulang kisah asal muasal kehadiran Kal-El ke Bumi atau perjalanannya menemukan identitas, Gunn memilih untuk menempatkan Superman langsung dalam fase yang lebih matang. Adapun konflik utama berpusat pada bagaimana Superman menyeimbangkan warisan Krypton dengan nilai-nilai manusiawi yang ditanamkan oleh orang tuanya, Jonathan dan Martha Kent.

Corenswet, yang sebelumnya menjadi perbincangan di kalangan penggemar karena kemiripannya dengan Henry Cavill dan mendiang Christopher Reeve, tampil meyakinkan sebagai Superman. la membawa kehangatan, kekuatan, dan ketulusan yang menjadi inti karakter ini.

Rachel Brosnahan yang tampil sebagai Lois Lane, juga berhasil memberi warna dan nuansa di film ini. Lois dikisahkan sebagai jurnalis yang juga memiliki hubungan personal dengan Clark secara profesional maupun pribadi.

Vilain utama dalam film ini adalah Lex Luthor, diperankan oleh Nicholas Hoult, yang hadir dengan tampilan ikonik kepala plontos. Luthor digambarkan sebagai pengusaha teknologi yang rakus dan berambisi mengalahkan Superman.

Luthor adalah manusia biasa dan tidak memiliki kekuatan super apapun. Namun dengan segala sumber daya dan pengetahuannya, ia bisa menciptakan kloning Superman, untuk memuluskan segala ambisinya.

Menempatkan manusia sebagai vilain utama sangat menarik. Gunn seolah ingin menunjukkan bagaimana manusia bisa menjadi sosok yang begitu jahat, bahkan melebihi alien atau monster sekalipun.

Gunn juga menyinggung persoalan invasi terhadap sebuah negara, isu yang begitu lekat dengan realitas masalah geopolitik saat ini. Di sisi lain, film Superman terasa fresh dan menyenangkan dengan kehadiran karakter dari semesta DC lainnya. Seperti Metamorpho (Anthony Carrigan), Mister Terrific (Edi Gathegi), Green Lantern Guy Gardner (Nathan Fillion), Hawkgirl (Isabela Merced), dan The Engineer (Maria Gabriela De Faria). Film Superman akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 9 Juli 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement