Rabu 25 Jun 2025 17:41 WIB

Ini Kata Raffi Ahmad Setelah Naik Taksi Terbang EHang 216-S

Raffi Ahmad mencoba taksi terbang EHang 216-s yang uji coba terbang di PIK 2.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mencoba naik taksi terbang EHang 216-s di PIK 2, Jakarta.
Foto: Dok. Instagram/@raffinagita1717
Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mencoba naik taksi terbang EHang 216-s di PIK 2, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, berharap proses pengoperasian taksi terbang EHang 216-s di Indonesia dapat menjadi opsi pariwisata nasional baru. Selain itu, dia juga berharap pengoperasian EHang 216-s di Tanah Air mengundang banyak dampak positif.

“Mudah-mudahan EHang 216-s bisa beroperasi dan bisa meningkatkan pariwisata juga, karena ini salah satu cara pariwisata kita bisa bersaing, kalau helikopter mungkin lebih mahal, ini bisa untuk misal bulan madu pasangan di Bali menikmati pengalaman dengan EHang, atau bisa juga menjadi alat transportasi IKN, atau pun di mana dibutuhkan,” kata dia pada uji coba EHang 216-s di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Rabu (25/6/2025).

Baca Juga

Selain berharap taksi terbang berbentuk drone raksasa tersebut untuk dapat meningkatkan pariwisata, figur publik tersebut mengungkap, pengoperasian EHang 216-s di Tanah Air mengundang banyak dampak positif. Meski moda transportasi masa depan tersebut didatangkan dari luar dan bukan buatan Indonesia, Raffi mengungkap, EHang 216-s dapat menjadi contoh pembelajaran teknologi untuk generasi muda Indonesia, serta mengedepankan kolaborasi seluas-luasnya.

“Ini bagi saya untuk menyosialisasikan kepada generasi muda, banyak belajar dan terus belajar, meski EHang ini dari China, bukan buatan kita, tapi justru ini waktunya kita belajar supaya kita bisa mengadaptasi hal-hal yang baik dari luar negeri,” ujar Raffi.

“Beberapa waktu lalu saya mengunjungi salah satu pabrik mobil listrik besar di China, melihat bagaimana hebatnya perkembangan teknologi di sana, dan kita sebagai negara berkembang tidak boleh kalah, dengan cara apapun kita bisa berkolaborasi, itu salah satunya,” kata dia lagi.

Pada kesempatan tersebut, taksi terbang EHang 216-s melakukan uji coba terbang di Phantom Ground Park PIK 2, Kabupaten Tangerang, Banten, setelah mengantongi izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melakukan uji coba terbang (demo flight) dengan membawa penumpang di dalam kabin. EHang 216-s dibidik untuk dapat menjadi transportasi di IKN, kota masa depan yang dirancang modern bertaraf internasional. Selain itu, taksi ini juga ditargetkan untuk menjadi opsi baru pariwisata nasional.

EHang 216 merupakan taksi terbang yang bentuknya seperti drone raksasa berteknologi AAV (Autonomous Aerial Vehicle). Ia tidak memerlukan pilot manusia, melainkan menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) untuk terbang. Memiliki tinggi 1,77 meter dengan lebar 5,61 meter, kendaraan ini disebut dapat mengangkut muatan hingga 220 kg dan jarak terbangnya dengan muatan maksimal 35 km, waktu terbang 21 menit serta kecepatan maksimal di 130 km per jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement