Kamis 08 May 2025 10:28 WIB

Apa Itu Gowok? Tradisi yang Diangkat Jadi Film oleh Hanung Bramantyo

Gowok menjadi trending topic di X pada Kamis (8/5/2025).

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sutradara film Hanung Bramantyo. Istilah gowok menjadi trending topic di platform media sosial X setelah sutradara Hanung Bramantyo merilis trailer film terbarunya berjudul Gowok: Kamasutra Jawa.
Foto: Surya Dinata/RepublikaTV
Sutradara film Hanung Bramantyo. Istilah gowok menjadi trending topic di platform media sosial X setelah sutradara Hanung Bramantyo merilis trailer film terbarunya berjudul Gowok: Kamasutra Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Istilah gowok menjadi trending topic di platform media sosial X setelah sutradara Hanung Bramantyo merilis trailer film terbarunya berjudul Gowok: Kamasutra Jawa. Film yang akan tayang 5 Juni 2025 di bioskop ini telah memicu diskusi hangat di media sosial karena mengangkat tema yang jarang dibahas secara terbuka.

Apa itu gowok? Dalam tradisi Jawa, gowok merujuk pada perempuan yang disewa untuk memberikan pendidikan seksual dan rumah tangga kepada laki-laki yang belum menikah. Tradisi ini juga bertujuan untuk melatih keperkasaan lelaki dan mengajarkan laki-laki yang akan menikah agar dapat membina dan mengayomi istri dengan baik.

Baca Juga

Trailer film Gowok: Kamasutra Jawa yang dirilis oleh MVP Pictures juga mengungkap bahwa Gowok bukan murni berasal dari Jawa, melainkan praktik yang dibawa dari China. Praktik ini kemudian diadaptasi oleh sebagian masyarakat Jawa.

Berlatar era 1990-an, film ini akan mengikuti kisah perempuan bernama Ratri (diperankan Raihaanun) yang merupakan murid dari Nyai Santi, seorang gowok legendaris. Ratri yang masih muda bertemu dengan pemuda seusianya bernama Jaya.

Keduanya pun saling jatuh cinta. Jaya (Reza Rahadian) berjanji akan menikahi Ratri. Sayangnya hubungan keduanya diketahui Nyai Santi, dan lantas membuatnya berang. Nyai Santi pun memisahkan mereka karena yakin Jaya yang seorang anak bangsawan tidak mungkin menepati janjinya.

Setelah dewasa, Ratri menjadi penerus Nyai Santi dan dikenal sebagai Nyai Ratri. Ia kemudian dipercaya untuk menjadi gowok bagi Bagas yang merupakan anak dari Jaya. Namun dalam prosesnya, Ratri melakukan sesuatu yang melampaui batas seorang gowok. Apa yang seharusnya menjadi pelajaran menjadi ketertarikan yang tak semestinya, hingga akhirnya memicu amarah dari keluarga Bagas.

Selain Raihaanun dan Reza Rahadian film ini juga akan dibintangi oleh Lola Amaria sebagai Nyai Santi, Ali Fikry sebagai Bagas, Slamet Rahardjo, Devano Danendra sebagai Jaya muda, Alika Jantinia sebagai Ratri muda, dan lainnya.

Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Hanung mengungkapkan bahwa ia mulai tergerak mengangkat tema ini setelah membaca sebuah artikel tentang praktik gowok pada masa lalu. Menurutnya, ada pesan penting yang patut direnungkan khususnya oleh para suami.

“Saat pertama kali membaca artikel soal Gowok, saya langsung terbersit untuk memfilmkannya, karena ada pesan penting untuk laki-laki, khususnya saya, tentang bagaimana seharusnya memperlakukan istri kita di rumah,” kata Hanung dalam unggahan di Instagram, seperti dikutip pada Kamis (8/5/2025).

Hanung juga menyebut bahwa film ini menjadi proyek keduanya bersama Raam Punjabi setelah film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa. Ia mengaku senang diberi kepercayaan untuk menggarap film Gowok: Kamasutra Jawa, terlebih dirinya diberi kebebasan penuh oleh sang produser.

“Saya kembali diberi kebebasan oleh pak Raam Punjabi untuk memuntahkan hasrat berkarya di film,” kata dia.

Hanung juga mengungkapkan bahwa film Gowok: Kamasutra Jawa dikategorikan untuk penonton 17 tahun ke atas, mengingat tema yang bersifat dewasa. Meski demikian, Hanung menegaskan bahwa penyajian setiap adegan di film ini tetap menjaga etika dan tidak menampilkan adegan vulgar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement