Selasa 18 Mar 2025 17:05 WIB

Diskon Marak Jelang Lebaran, Ini Tips Agar tak Impulsif Belanja

Ada beberapa cara untuk menghindari impulsive buying menjelang Lebaran.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Belanja (ilustrasi). Belanja kebutuhan Lebaran sangat wajar, meski begitu penting bagi masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik agar tidak mengalami kesulitan finansial setelah Lebaran.
Foto: Republika/Mardiah
Belanja (ilustrasi). Belanja kebutuhan Lebaran sangat wajar, meski begitu penting bagi masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik agar tidak mengalami kesulitan finansial setelah Lebaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan belanja masyarakat cenderung meningkat baik untuk makanan, pakaian, hingga hantaran. Namun, tanpa perencanaan keuangan yang matang, lonjakan pengeluaran ini bisa berujung pada perilaku impulsive buying atau belanja tanpa perhitungan.

Pakar ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Akhmad Akbar Susamto, mengatakan berbelanja kebutuhan Lebaran sangat wajar. Meski begitu, penting bagi masyarakat untuk mengelola keuangan dengan baik agar tidak mengalami kesulitan finansial setelah Lebaran.

Baca Juga

“Perlu dipikirkan secara sungguh-sungguh barang apa saja yang akan kita belanjakan dan sumber pendapatannya dari mana saja,” kata Akhmad dalam keterangan tertulis yang dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (18/3/2025).

Ia kemudian mengungkap beberapa cara untuk menghindari impulsive buying jelang lebaran. Pertama, buatlah daftar prioritas belanja dengan menyusun produk yang paling wajib hingga bisa ditunda. Dengan cara ini, menurut Akhmad, pengeluaran belanja bisa lebih terkendali.

Cara kedua adalah dengan menghindari belanja saat sedang lapar, baik lapar fisik maupun pikiran. Menurut Akhmad, belanja lebaran dalam kondisi ini dapat membuat seseorang membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan.

“Terus yang penting, jangan mudah tergiur dengan promo. Jika barang yang dibeli hanya karena diskon, padahal kita tidak benar-benar diperlukan, justru akan menjadi pemborosan,” kata dia.

Untuk terhindar dari impulsive buying, Akhmad juga menyarankan masyarakat untuk tidak tergoda dengan fitur pembayaran pay later. Dengan segala kemudahan akses terhadap pay later, pada akhirnya fitur tersebut dapat mendorong perilaku konsumtif masyarakat.

Bagi yang menerima tunjangan hari raya (THR), Akhmad menyarankan agar sebagian uangnya disedekahkan. “Meski sedekah tidak wajib, bagi umat Islam apalagi di bulan Ramadhan ini sangat dianjurkan,” kata Akhmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement