REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- UN Women dan Srikandi BUMN menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi dalam memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di sektor bisnis.
Di bawah pembinaan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Srikandi BUMN merupakan komunitas perempuan di Grup BUMN. Komunitas ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan setara bagi perempuan di BUMN.
Berangkat dari komitmen Srikandi BUMN dan mandat UN Women untuk mendorong kesetaraan gender, MoU ini akan memanfaatkan sinergi yang bertujuan untuk meningkatkan upaya sektor bisnis dalam mendorong perubahan positif bagi perempuan di Indonesia.
MoU ditandatangani Perwakilan UN Women untuk Indonesia dan Liaison ASEAN Ulziisuren Jamsran, dan Ketua Srikandi BUMN Fikha Lutfi. Direksi dari Antam, BTN, InJourney, dan WIKA, juga menandatangani Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) untuk menunjukkan komitmen sebagai pemimpin dalam mencapai kesetaraan gender.
Mencapai kesetaraan gender di Indonesia dapat menambah 135 miliar dolar AS terhadap Produk Domestik Bruto tahunan, 9 persen di atas rata-rata pertumbuhan. Perusahaan dengan tiga atau lebih perempuan di posisi kepemimpinan senior secara konsisten menghasilkan performa yang lebih baik di seluruh dimensi organisasi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menetapkan target 25 persen perempuan dalam peran kepemimpinan di BUMN, menegaskan pentingnya kesetaraan gender. Sejalan dengan ini, Srikandi BUMN berkomitmen untuk menjadi katalisator dalam pencapaian target jumlah perempuan di posisi Direksi BUMN.
Untuk meningkatkan peluang akan manfaat dari kesetaraan gender dan dalam menyelaraskan strategi nasional untuk meningkatkan kepemimpinan perempuan di dunia usaha, MoU ini menetapkan kerangka kerja sama untuk menciptakan lingkungan inklusif bagi pemberdayaan perempuan.
Pertama, dengan mengembangkan dan mengimplementasikan penguatan kapasitas dalam praktik bisnis yang responsif gender di seluruh lingkungan BUMN, kedua berkolaborasi dalam penelitian untuk meninjau dan mengembangkan kebijakan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, serta.
Terakhir, memberi asistensi teknis untuk mendukung Srikandi BUMN dalam mengadopsi dan mengintegrasikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) ke dalam praktik dan budaya bisnis.
“Sudah saatnya perempuan Indonesia maju melalui kolaborasi dalam berbagai sektor dan terbuka dalam berbagi peluang bersama pihak manapun," kata Fikha dalam siaran pers UN Women, Rabu (19/2/2025).
Ia menambahkan, melalui Srikandi BUMN, langkah implementasi kepemimpinan perempuan dalam perusahaan yang mengadopsi hal-hal positif dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif dan mengedepankan kepentingan bersama serta terbuka dalam menjalin kerja sama dalam berbagai pihak, dapat menjadi contoh bagi perempuan Indonesia di manapun berada.
Perwakilan UN Women untuk Indonesia lUlziisuren Jamsran mengatakan kemitraan dengan Srikandi BUMN menandakan langkah penting menuju lanskap bisnis yang lebih inklusif dan setara di Indonesia. Ia menambahkan, memfasilitasi sektor bisnis untuk memberdayakan perempuan dan mendorong kesetaraan gender, akan membuka potensi yang luas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Bersama, kami berkomitmen untuk membangun kepemimpinan, mendorong inovasi, dan menciptakan kesempatan bagi perempuan di BUMN," katanya.
Sejak 2021, UN Women dan Srikandi BUMN bekerja sama untuk mempromosikan kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan di BUMN melalui WEPs. Diinisiasi oleh UN Women dan UN Global Compact, WEPs memberikan panduan bagi perusahaan untuk mendorong kesetaraan gender di tempat kerja, tempat usaha, dan komunitas. Hingga saat ini, 14 BUMN menandatangani WEPs, menunjukkan komitmen kuat untuk mendorong kesetaraan.