Rabu 19 Feb 2025 09:07 WIB

Jenis Musik Ini Diklaim Bisa Tingkatkan Produktivitas

Para peneliti menguji bagaimana berbagai jenis audio latar memengaruhi konsentrasi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita mendengarkan musik (ilustrasi). Sebuah studi terbaru mengungkap musik tertentu terbukti meningkatkan kecepatan berpikir saat memgerjakan tugas.
Foto: www.freepik.com.
Seorang wanita mendengarkan musik (ilustrasi). Sebuah studi terbaru mengungkap musik tertentu terbukti meningkatkan kecepatan berpikir saat memgerjakan tugas.

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Musik kerap menjadi alat bantu agar bisa fokus saat bekerja, namun tidak semua jenis musik memberikan efek yang diharapkan. Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan di Plos One mengungkap bahwa musik yang dirancang khusus untuk "work flow" terbukti meningkatkan kecepatan berpikir dan suasana hati saat mengerjakan tugas yang menuntut konsentrasi tinggi.

Baca Juga

Para peneliti dari Amerika Serikat menguji bagaimana berbagai jenis audio latar memengaruhi konsentrasi dan kinerja tugas. Dalam studi ini, 196 peserta direkrut melalui platform Amazon Mechanical Turk dan secara acak ditempatkan dalam empat kondisi audio.

Empat kondisi audio yang dimaksud adalah musik “work flow” yang dibuat khusus untuk meningkatkan fokus, musik “deep focus” yang lebih minimalis dan berirama lembut, lagu-lagu hits populer, serta suara latar kantor seperti percakapan samar dan suara keyboard.

Kemudian, 196 peserta diuji mengguakan flanker task, sebuah tes psikologi yang mengukur kemampuan untuk tetap fokus di tengah gangguan. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya peserta yang mendengarkan musik “work flow” yang mengalami peningkatan signifikan dalam kecepatan dan akurasi.

Musik “work flow” memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari jenis musik lain. Pertama, jenis musik ini memiliki tempo moderat dan ketukan stabil, cukup untuk menjaga ritme kerja tanpa fokus.

Lalu melodinya sederhana dan tanpa lirik, sehingga tidak menarik perhatian secara berlebihan. Musik “work flow” juga memiliki harmoni mayor yang mudah dicerna. Terakhir, musik ini rentang frekuensinya di bawah 6000 Hz dengan perubahan dinamis yang moderat.

Berbeda dengan musik “deep focus” yang lebih minimalis dengan tempo lambat dan ritme yang kurang jelas, musik “work flow”memberikan struktur yang cukup untuk menjaga keterlibatan tanpa mengganggu fokus. Sementara itu, lagu-lagu pop justru berisiko mengalihkan perhatian karena kompleksitas musiknya dan keberadaan lirik.

Hasil penelitian menunjukkan 76 persen peserta yang mendengarkan musik “work flow” mengalami peningkatan suasana hati, dibandingkan dengan kurang dari setengah peserta dalam kondisi audio lainya. Yang menarik, semakin besar peningkatan suasana hati seseorang, semakin baik pula kinerjanya dalam tugas yang diberikan.

“Dengan kata lain, musik yang tepat tidak hanya membantu seseorang bekerja dengan cepat dan akurat, tetapi juga membuat mereka merasa lebih baik selama prosesnya,” kata peneliti seperti dilansir laman Study Finds, Rabu (19/2/2025).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement