Senin 17 Feb 2025 14:44 WIB

Hindari Dehidrasi dan Lelah Saat Puasa dengan Tips Ini

Dokter membagikan kiat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama puasa.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi berpuasa. Memenuhi cairan tubuh amat penting agar terhindar dari adanya risiko dehidrasi saat berpuasa di tengah aktivitas yang padat.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi berpuasa. Memenuhi cairan tubuh amat penting agar terhindar dari adanya risiko dehidrasi saat berpuasa di tengah aktivitas yang padat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain menahan diri dari makan dan minum, umat Islam juga dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Namun, perubahan pola makan dan tidur selama berpuasa dapat memengaruhi kesehatan dan kebugaran tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kiat-kiat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM Kencana, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam Sp.PD-KGEH membagikan sejumlah kiat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah berpuasa. “Ayo semangat jangan sampai kita tidak produktif bahkan tidak mendapat hikmah sehat saat selesai puasa Ramadhan nanti,” kata dr Ari beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Kiat pertama yang dianjurkan oleh Dokter Ari adalah tetap minum sampai waktu Imsak tiba. Memenuhi cairan tubuh amat penting agar terhindar dari adanya risiko dehidrasi saat berpuasa di tengah aktivitas yang padat.

Selanjutnya walaupun sedikit, harus tetap ada makanan yang dikonsumsi dengan komponen lengkap ada karbohidrat seperti nasi atau kentang, unsur lemak dan protein yang dapat diperoleh dari telur, ikan atau daging ayam. “Sebaiknya dalam bentuk rebusan dan bukan digulai. Ada buah dan sayur yang dikonsumsi saat sahur,” kata dia.

Sebagai bentuk upaya mencegah refluks karena makanan yang dikonsumsi saat sahur, ia mengatakan akan lebih baik jika umat Muslim tidak segera tidur setelah sholat subuh. Kalaupun harus tidur, dianjurkan untuk menggunakan bantal tinggi.

Berbicara soal buka puasa, dokter yang pernah menjabat sebagai Dekan FK-UI itu menyarankan untuk mengonsumsi makanan yang manis terlebih dahulu, terutama yang berasal dari buah-buahan. Caranya dapat diolah ke dalam bentuk jus. Pilihan lainnya yaitu konsumsi minimal teh manis yang encer dan memakan tiga biji kurma.

“Boleh ditambah satu buah kue kecil, kemudian baru lanjut shalat magrib,” kata dia.

Jika ingin makan besar, kata Ari, pada prinsipnya jumlah porsi yang dikonsumsi lebih baik tetap seperti biasa, bukan menggandakannya. Hindari juga makanan berlemak dan gorengan yang berlebihan.

Makanan yang tidak boleh lupa untuk dikonsumsi setelah menunaikan ibadah shalat magrib adalah sayur dan buah-buahan yang kaya akan vitamin dan mineral. “Jangan lupa usahakan tetap mengonsumsi 8-10 gelas sehari dengan takaran empat gelas saat buka sampai Sholat Tarawih, 2-3 gelas setelah Sholat Tarawih dan 2-3 gelas saat bangun sahur sampai Imsak ya,” ujar dr Ari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement