Ahad 09 Feb 2025 20:01 WIB

Mungkinkah Orang Tua Punya Anak Kesayangan? Ini Jawabannya Menurut Penelitian

Kebanyakan orang tua mungkin lebih mudah terhubung dengan 1 anak daripada anak lain.

Rep: Mgrol156/ Red: Qommarria Rostanti
Keluarga (ilustrasi). Sebuah penelitian mengungkap bahwa banyak orang tua sebenarnya memiliki anak kesayangan, meski mereka jarang mengakuinya.
Foto: Foto : MgRol_93
Keluarga (ilustrasi). Sebuah penelitian mengungkap bahwa banyak orang tua sebenarnya memiliki anak kesayangan, meski mereka jarang mengakuinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernahkah Anda merasa saudara Anda mendapatkan perlakuan lebih istimewa dari orang tua? Atau justru Anda yang lebih disayangi?

Sebuah penelitian mengungkap bahwa banyak orang tua sebenarnya memiliki anak kesayangan, meski mereka jarang mengakuinya.

Baca Juga

Sebuah penelitian yang berbasis di Inggris mengungkapkan hampir 74 persen ibu dan 70 persen ayah bersikap "pilih kasih" terhadap satu anak. Baru-baru ini, para peneliti di Brigham Young University (BYU) menemukan bahwa urutan kelahiran dan kepribadian tertentu lebih mungkin menerima perlakuan istimewa dibandingkan yang lain.

Jika penasaran apakah Anda yang menjadi favorit, temuan ini mungkin bisa memberi jawabannya, dilansir dari laman Bestlife. Orang tua cenderung berpihak pada anak sulungnya, khususnya anak perempuan.

Sebuah penelitian terbaru yang telah ditinjau oleh sejawat dan dipublikasikan dalam jurnal Psychological Bulletin mengungkap bahwa anak sulung, terutama perempuan cenderung menerima perlakuan istimewa dari orang tua mereka, terutama dalam hal pemberian kebebasan dan pengawasan. Selain itu, anak-anak dengan kepribadian yang ramah dan menyenangkan juga lebih disukai.

“Terkadang orang tua terlalu khawatir memperlakukan anak-anak mereka dengan cara yang sama sehingga mereka mungkin mengabaikan kebutuhan masing-masing individu," kata penulis utama studi dan profesor BYU School of Family Life Alex Jensen dalam sebuah pernyataan pers.

“Kami tidak menyarankan orang tua untuk merasa bersalah; sebaliknya, orang tua dapat melihat penelitian ini dan menggunakannya sebagai dorongan untuk melihat hal-hal yang dapat mereka tingkatkan, tanpa harus bertindak ekstrem," kata dia lagi.

Anak perempuan dan anak yang “berhati nurani” menerima komentar tertinggi dalam hal favoritisme dari para orang tua. Dalam penelitian ini, para ahli menganalisis pola perlakuan istimewa yang dipengaruhi oleh urutan kelahiran, jenis kelamin, temperamen, dan kepribadian pada 19.469 peserta. Data tersebut dikumpulkan dari berbagai jurnal dan basis data yang telah melalui peninjauan sejawat.

Secara umum, anak bungsu tampak lebih disukai oleh orang tua. Namun, temuan mereka mengungkap bahwa anak sulung, terutama perempuan, serta anak dengan kepribadian menyenangkan mendapatkan perlakuan lebih istimewa dibandingkan saudara mereka dengan selisih yang cukup besar. Dalam hal kebebasan dan pengawasan, anak yang lebih tua cenderung menerima perlakuan lebih istimewa.

Sementara itu, dari segi kepribadian, saudara yang dikenal "teliti dan menyenangkan" mendapatkan perhatian lebih baik dari orang dewasa. Para peneliti juga mencatat bahwa anak-anak yang lebih teliti cenderung memiliki lebih sedikit konflik dengan orang tua mereka.

Namun, pada akhirnya, anak perempuan tetap menjadi yang paling disukai secara keseluruhan.

“Kebanyakan orang tua mungkin lebih mudah terhubung dengan satu anak daripada anak lainnya, entah itu karena kepribadian, urutan kelahiran, jenis kelamin, atau hal-hal lain seperti minat yang sama," kata Jensen.

Perhatikan pola-pola tersebut dalam diri Anda. Perhatikan bagaimana anak-anak Anda bereaksi terhadap hal-hal yang dapat dianggap sebagai favoritisme.

Anak-anak yang tidak mengalami favoritisme mungkin memerlukan perhatian dan kasih sayang ekstra.

Menurut penelitian tersebut, saudara kandung yang merasa "kurang disukai" berisiko mengalami dampak negatif terhadap perkembangan seperti gangguan kesehatan mental dan perilaku yang kurang baik. Selain meningkatkan persaingan di antara saudara, Jensen menjelaskan bahwa anak-anak yang merasa tidak diinginkan atau diperlakukan tidak adil di rumah cenderung menunjukkan masalah perilaku di sekolah atau dalam pergaulan dengan teman sebaya.

“Waspadai hal-hal yang tampak tidak adil. Anak-anak Anda akan memberi tahu Anda jika mereka merasa ada yang tidak adil. Perhatikan mereka saat mereka menunjukkannya. Entah mereka kurang memiliki perspektif dan pemahaman, atau Anda perlu membuat beberapa perubahan dalam pola asuh Anda. Pastikan Anda terbuka terhadap hal tersebut," ujarnya.

Menurut dia, dalam situasi ini, kesabaran adalah kuncinya, dan jawaban sederhana mungkin adalah yang terbaik. "Jika anak Anda tidak menjadi sasaran favoritisme, habiskan waktu bersama dan lakukan hal-hal yang Anda sukai bersama. Hubungan membutuhkan waktu dan waktu bersama untuk melakukan berbagai hal yang akan memberikan banyak manfaat positif," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement