Ahad 09 Feb 2025 13:24 WIB

TV Rusia Termakan Laporan Palsu yang Klaim DeepSeek Berbasis Kode Soviet

Hoaks ini lantas menyebar luas di medsos dan diangkat oleh sejumlah akun berpengaruh.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo aplikasi DeepSeek (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Jon Elswick
Logo aplikasi DeepSeek (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah laporan palsu yang mengeklaim bahwa kecerdasan buatan (AI) DeepSek dibangun menggunakan kode rahasia peninggalan Uni Soviet muncul di televisi nasional Rusia. Hal ini mencerminkan nostalgia sebagian masyarakat Rusia terhadap kejayaan teknologi Soviet pada masa lalu.

Laporan palsu itu pertama kali muncul di situs Panorama, sebuah portal berita satire yang secara terang-terangan menyatakan menyatakan bahwa semua kontennya bersifat fiktif. Dalam berita itu, pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, mengatakan bahwa teknologi AI perusahaannya didasarkan pada kode yang dikembangkan oleh tim ilmuwan Soviet pada 1985, yang dipimpin oleh Viktor Glushkov.

Baca Juga

Glushkov yang dikenal sebagai pencipta komputer pribadi pertama Uni Soviet pada 1960-an, juga pernah mengembangkan jaringan pemrosesan ekonomi Soviet. Beberapa ilmuwan Rusia percaya bahwa proyek tersebut memiliki elemen kecerdasan buatan di tahap awal.

Meski jelas satire, laporan dari situs Panorama justru disiarkan sebagai berita nyata oleh salah satu saluran televisi nasional Rusia, Rossiya On. Hoaks ini pun menyebar luas di media sosial dan diangkat oleh sejumlah akun media sosial berpengaruh.

“Uni Soviet bukan hanya negara yang paling terdidik dan maju. Uni Soviet adalah peradaban ilmiah dan teknologi,” kata pemimpin veteran Partai Komunis Gennady Zyuganov dalam sebuah unggahan di Telegram, seperti dilansir laman Reuters, Jumat (7/2/2025).

Meskipun memiliki sejarah panjang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, Rusia saat ini tertinggal dalam pengembangan AI. Menurut Indeks AI Global dan Tortoise Media, negara yang dipimpin Vladimir Putin itu hanya menempati peringkat ke-31 dari 83 negara dalam hal inovasi, investasi, dan penerapan AI.

Rusia jauh tertinggal dari China, Amerika Serikat, serta negara-negara BRICS lainnya seperti India dan Brasil.

Saat ini, Rusia hanya memiliki dua model AI utama dan terus mengamati perkembangan pesat teknologi AI di China, terutama setelah model terbaru DeepSeek yang dirilis bulan lalu berhasil mengguncang lanskap teknologi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement