Senin 10 Feb 2025 09:53 WIB

DeepSeek Mulai Diadopsi Perusahaan Otomotif Hingga Telekomunikasi China

Langkah ini menunjukkan meluasnya dampak teknologi AI di industri China.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Logo aplikasi DeepSeek. Sejumlah perusahaan besar China mulai mengadopsi model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh DeepSeek ke dalam layanan mereka.
Foto: AP Photo/Jon Elswick
Logo aplikasi DeepSeek. Sejumlah perusahaan besar China mulai mengadopsi model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh DeepSeek ke dalam layanan mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sejumlah perusahaan besar China mulai mengadopsi model kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh DeepSeek ke dalam layanan mereka. Langkah ini menunjukkan semakin luasnya dampak teknologi AI di industri otomotif, telekomunikasi, dan komputasi awan di China.

Great Wall motor, produsen mobil yang sudah terdaftar di bursa saham China, mengonfirmasi bahwa mereka telah mengintegrasikan model AI DeepSeek ke dalam sistem kendaraan terhubung mereka yang dikenal sebagai Coffee Intelligence. Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China (MIIT) telah mengumumkan bahwa tiga operator telekomunikasi terbesar di China yaitu China Mobile, China Unicom, dan China Telecom, sedang berupaya mempromosikan penerapan teknologi AI terbaru dengan menggunakan model open-source dari DeepSeek.

Baca Juga

Tidak hanya itu, perusahaan MeiG Smart Technology, penyedia terminal data nirkabel untuk perangkat IoT yang berkantor pusat di Shenzhen, juga menyatakan bahwa mereka masih dalam tahap awal pengembangan model berbasis DeepSeek. Raksasa teknologi China seperti Tencent dan Huawei juga telah mengofirmasi dalam sepekan terakhir bahwa mereka telah mengintegrasikan model AI DeepSeek ke dalam layanan mereka, demikian seperti dilansir laman Reuters, Senin (10/2/2025).

Platform AI DeepSeek, yang dianggap berpotensi mengubah ekonomi industri yang masih berkembang, telah memicu spekulasi di kalangan investor mengenai dampaknya terhadap sektor teknologi China yang lebih luas. Saham perusahaan yang terkait dengan AI, termasuk produsen chip, pengembang perangkat lunak, dan operator pusat data, mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Namun tidak semua perusahaan yang dikaitkan dengan DeepSeek mengalami perubahan nyata dalam bisnis mereka. Dua perusahaan yang sempat disebut-sebut sebagai calon penerima manfaat utama dari model ini mengingatkan investor bahwa adopsi teknologi ini belum memberikan dampak langsung pada prospek bisnis.

Capitalonline Data Service, penyedia layanan komputasi awan yang berbasis di Beijing, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada bursa saham Shenzhen bahwa mereka telah menerapkan model DeepSeek-R1. Saham perusahaan ini juga melonjak 49 persen antara Rabu dan Jumat pekan lalu. Namun dalam pernyataannya, perusahaan menegaskan bahwa efek bisnis dari peluncuran DeepSeek dan dampaknya terhadap kinerja masa depan masih belum pasti.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement