Jumat 03 Jan 2025 03:32 WIB

Studi: Hisap Sebatang Rokok Bisa Kurangi Harapan Hidup Hingga 22 Menit

Wanita rata-rata kehilangan 20 menit harapan hidup per batang rokok yang dihisap.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Berhenti merokok (ilustrasi). Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup seseorang hingga 22 menit.
Foto: Dok. Freepik
Berhenti merokok (ilustrasi). Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup seseorang hingga 22 menit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --

Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa setiap batang rokok yang dihisap dapat mengurangi harapan hidup seseorang hingga 22 menit. Para peneliti dari University College London menyatakan, wanita kehilangan rata-rata 20 menit harapan hidup per batang rokok yang dihisap, sementara pria kehilangan 17 menit.

Baca Juga

Menurut peneliti, bahaya yang disebabkan dari merokok bersifat kumulatif. Artinya, semakin cepat seseorang berhenti merokok, dan semakin banyak rokok yang mereka hindari, semakin panjang harapan hidup mereka.

“Merokok terutama menggerogoti periode tahun yang sehat pada usia paruh baya, bukan hanya memperpendek periode di akhir kehidupan. Jadi seorang perokok berusia 60 tahun biasanya akan memiliki profil kesehatan seperti orang yang bukan perokok berusia 70 tahun” kata para peneliti seperti dilansir Independent, Kamis (2/1/2025).

Studi ini menunjukkan dampak merokok lebih besar daripada perkiraan sebelumnya, yang hanya menyebutkan pengurangan harapan hidup selama 11 menit per batang rokok yang dihisap. Data baru ini berasal dari penelitian jangka panjang yang memantau kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

Analisis yang akan diterbitkan dalam Journal of Addiction menyatakan, rata-rata 20 menit harapan hidup yang hilang untuk setiap batang rokok adalah waktu yang kemungkinan besar dihabiskan dalam kondisi kesehatan yang relatif baik.

Dr Sarah Jackson, peneliti utama dari UCL Alcohol and Tobacco Research Group, menekankan pentingnya berhenti merokok. “Berhenti merokok di segala usia memang bermanfaat, namun semakin cepat perokok keluar dari bahaya ini, semakin panjang dan sehat usia mereka,” kata dia.

Menteri Kesehatan Masyarakat Inggris, Andrew Gwynne, mendorong perokok untuk memanfaatkan momentum tahun baru untuk berhenti merokok dan memulai gaya hidup sehat. Ia menegaskan bahwa merokok adalah kebiasaan yang mahal dan mematikan.

“Studi ini mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan tentang kecanduan rokok, menyoroti betapa pentingnya untuk berhenti merokok,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement