REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taylor Swift dilaporkan telah memberikan bonus sebesar 197 juta dolar AS atau sekitar Rp 3,1 triliun kepada kru yang bekerja selama tur The Eras. Menurut laporan New York Times, tur kolosal tersebut menghasilkan penjualan tiket sebesar 2,077 miliar dolar AS atau sekitar Rp 30 triliun.
Bonus senilai Rp 3,1 triliun tersebut diberikan Swift kepada semua kru yang terlibat, termasuk para pengemudi truk, katering, teknisi alat musik, tim merchandise, penata lampu, penata suara, staf produksi dan asisten, tukang kayu, dancer, anggota band, personel keamanan, koreografer, ahli piroteknik, perakit panggung, penata busana, make-up artist, terapis fisik, serta anggota tim video.
Eras Tour berakhir pada tanggal 8 Desember di Stadium BC Place, Vancouver, British Columbia. Ini menjadi rangkaian konser terbesar yang diselenggarakan Swift dengan 151 pertunjukan di lima benua, termasuk Amerika, Eropa, dan Asia.
Ini bukan pertama kalinya Swift memberikan bonus dari tur The Eras-nya. Awal musim panas lalu, dia juga memberikan bonus lebih dari 55 juta dolar AS atau sekitar Rp 872 miliar kepada kru yang bekerja selama tur tersebut.
Mike Scherkenbach, yang mengelola perusahaan transportasi konser Shomotion, adalah salah satu dari anggota kru produksi yang menerima bonus 100 ribu dolar AS (sekitar Rp 1,5 miliar) per orang. Ia menggambarkan bagaimana bonus tersebut telah mengubah hidup banyak orang.
“Dia memberikan sejumlah uang yang benar-benar mengubah hidup mereka. Banyak dari sopir akhirnya bisa membayar uang muka untuk membeli rumah. Itu yang membuat saya bahagia. Kedermawan dia benar-benar mengubah hidup kami,” kata Scherkenbach seperti dilansir NME, Rabu (11/12/2024).
The Eras Tour kembali mencatatkan rekor, ketika buku tentang tur tersebut sukses terjual lebih dari 800 ribu kopi pada pekan pertama peluncurannya.
Sementara itu, Swift baru-baru ini membagikan reaksinya terhadap The Tortured Poets Department yang menjadi album paling banyak diputar tahun 2024 di Apple Music. Platform streaming tersebut membagikan tangga lagu akhir tahun untuk tahun 2024, yang mengungkap lagu-lagu terbaik tahun ini berdasarkan streaming Apple Music, tag Shazam, pemutaran radio, pembacaan lirik, dan banyak lagi.
Lagu dari album tersebut, But Daddy I Love Him juga terdaftar sebagai salah satu dari 50 lagu terbaik tahun 2024 versi NME.
Pada November lalu, edisi vinil The Tortured Poets Department: The Anthology mulai dijual untuk penggemar internasional. Swift mengungkapkan perilisannya dalam sebuah posting media sosial sambil merefleksikan pertunjukan luar biasa dari tur The Eras.
"Emosi saya menjadi sangat intens karena kenyataan ini semakin terasa: Kota kami berikutnya akan menjadi kota terakhir The Eras Tour, sekaligus penutupan bab paling luar biasa dalam hidup saya sejauh ini," kata Swift tentang tiga jadwal terakhir tur di Vancouver.