REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pariwisata RI mengajak masyarakat untuk mencoba menjajal desa wisata selama libur akhir tahun 2024. Terlebih saat ini, empat desa wisata di Indonesia telah mendapat penghargaan Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) oleh United Nation Tourism.
“Desa wisata itu bisa menjadi tujuan wisata akhir tahun. Yang membanggakan, empat desa wisata di Indonesia sudah mendapat penghargaan internasional, jadi pasti tidak akan mengecewakan kalau jalan-jalan ke desa wisata,” kata Ketua Tim Kerja Koordinasi Manajemen Krisis Destinasi Kementerian Pariwisata RI, Danesta Febrianto Nugroho, dalam konferensi pers peluncuran program Yuk Libur dari Gojek, di kawasan Senayan Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Lantas apa saja desa wisata berkelas internasional itu? Berikut daftarnya merujuk laman resmi Kementerian Pariwisata:
1. Desa Wisata Penglipuran
Desa Penglipuran adalah salah satu desa adat dari Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Bali karena masyarakatnya masih menjalankan dan melestarikan budaya tradisional Bali dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Desa Penglipuran memiliki ritual keagamaan yang terus dijalankan. Setiap 15 kali hari sekali, masyarakat di desa Penglipuran akan datang ke Pura Penataran untuk bersembahyang. Karena masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang, desa Penglipuran terpilih menjadi salah satu dari Best Tourism Villages 2023.
2. Desa Wisata Nglanggeran
Terletak di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, desa wisata Nglanggeran terkenal karena keindahan alamnya dan kearifan lokal. Karenanya tak heran jika desa Nglanggeran mendapat penghargaan sebagai Desa Wisata Terbaik oleh United Nation Tourism pada tahun 2021 bersama dengan 44 desa dari 32 negara lainnya.
Keunggulan desa Nglanggeran adalah keberadaan Gunung Api Purba Nglanggeran yang merupakan salah satu geosite di kawasan Gunung Sewu UNESCO Global Geopark. Gunung ini memiliki ketinggian 700 meter dengan luas kawasan pegunungan mencapai 48 hektar di atas permukaan laut dan menawarkan pemandangan matahari terbit dan terbenam,
3. Desa Wisata Wukirsari
Desa Wukirsari terletak di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini memiliki kekayaan budaya dan tempat wisata seperti embung Imogiri yang berbentuk mirip gunungan wayang dan Bukit Bego yang mempunyai panorama yang indah. Selain keindahan alam dan kekayaan budaya, di desa Wukirsari juga bisa ditemui produk-produk ekonomi kreatif masyarakat sekitar seperti batik tulis.
Sentra batik tulis di desa Wukirsari yang ada di Kampung Giriloyo juga biasa dikunjungi berbagai sekolah dan kampus untuk belajar seputar batik. Hal ini tidak mengherankan karena sebagian besar warganya bekerja sebagai pengrajin batik.
4. Desa Wisata Jatiluwih
Terletak di kaki gunung Batukaru, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, desa ini terkenal dengan wisata alam padi rice terrace dengan suasana sejuk karena terletak di ketinggian 700 meter dari permukaan laut. Desa ini juga menyajikan keindahan sawah yang berundak-undak terutama jika dinikmati di sore hari sambil menyaksikan matahari terbenam.
Sawah di desa Jatiluwih menggunakan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan tradisional Bali yang berorientasi masyarakat. Setiap subak memiliki organisasi sendiri-sendiri dengan ketua yang disebut Pekaseh, serta memiliki pura tempat memuja dewi kemakmuran. Pada tahun 2012, Subak Jatiluwih resmi ditetapkan sebagai salah satu Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Pada 2024, Desa ini pun mendapat predikat Desa Wisata Terbaik oleh UN Tourism.