Senin 09 Dec 2024 17:10 WIB

Anjing Chernobyl, Evolusi Ajaib di Tengah Bencana Nuklir Terburuk di Dunia

Peristiwa di Chernobyl dipandang sebagai bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Anjing (ilustrasi). Anjing-anjing yang ditinggalkan setelah ledakan nuklir di Chernobyl tahun 1986 tampaknya berevolusi dengan cara yang tak terduga, demikian temuan para ilmuwan.
Foto: EPA
Anjing (ilustrasi). Anjing-anjing yang ditinggalkan setelah ledakan nuklir di Chernobyl tahun 1986 tampaknya berevolusi dengan cara yang tak terduga, demikian temuan para ilmuwan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anjing-anjing yang ditinggalkan setelah ledakan nuklir di Chernobyl tahun 1986 tampaknya berevolusi dengan cara yang tak terduga, demikian temuan para ilmuwan. Meskipun hidup dalam kondisi yang tidak bersahabat, dua populasi anjing liar di sana tidak hanya bertahan hidup selama 38 tahun terakhir, namun juga berkembang biak dengan baik.

Satu kelompok anjing berkeliaran di dekat bekas reaktor pembangkit listrik Ukraina, sementara kelompok lainnya hidup sekitar 10 mil jauhnya, di antara bangunan-bangunan yang ditinggalkan di Kota Chernobyl. Para ilmuwan telah mempelajari anjing-anjing ini untuk memahami bagaimana mereka dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan radioaktif, cuaca ekstrem, dan sumber makanan yang terbatas. Salah satu temuan yang paling menarik, menurut laporan tersebut, adalah adanya perbedaan genetik yang signifikan antara kedua populasi.

Baca Juga

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Canine Medicine and Genetics ini menyatakan bahwa belum jelas apakah perbedaan genetik ini disebabkan oleh tekanan lingkungan atau penyimpangan genetik (genetic drift).

Banyak pemilik hewan peliharaan yang terpaksa menelantarkan hewan peliharaan mereka setelah PLTN meledak, karena mereka harus mengungsi dari area tersebut - yang kini dikenal sebagai Zona Eksklusif Chernobyl. Banyak anjing yang telah kawin silang saat itu membentuk kelompok untuk perlindungan dan kebersamaan.

Beberapa anjing bahkan telah menjalin ikatan dengan manusia, termasuk pengunjung situs seperti ilmuwan, dan sekitar 150 orang yang menolak meninggalkan zona tersebut meskipun illegal untuk tinggal di sana. Selama bertahun-tahun berbagai organisasi telah turun tangan untuk membantu anjing-anjing ini dengan vaksinasi dan perawatan medis, dan bahkan skema adopsi.

Studi yang dipimpin oleh NC State University di North Carolina, Amerika Serikat ini menandai pertama kalinya para ilmuwan meneliti susunan genetik anjing-anjing liar yang tinggal di dekat bekas pabrik tersebut. “Dengan menganalisis apakah perubahan genetik yang kami deteksi pada anjing-anjing ini adalah respons genom anjing terhadap paparan yang dihadapi populasi, kami mungkin dapat memahami bagaimana anjing-anjing tersebut dapat bertahan dalam lingkungan yang tidak bersahabat, dan apa artinya hal tersebut bagi populasi - hewan atau manusia - yang mengalami paparan serupa,” kata Matthew Breen dari NC State, dilansir Mirror, Selasa (9/12/2024).

Apa itu bencana Chernobyl?

Bencana Chernobyl terjadi ketika dua ledakan besar menghancurkan sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di Ukraina utara (saat itu bagian dari Uni Soviet) pada 25 dan 26 April 1986. Atap salah satu reaktor meledak, dan 400 kali lebih banyak radiasi dibandingkan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima.

Dua pekerja meninggal dalam ledakan tersebut, dan setidaknya 28 orang lainnya meninggal dalam beberapa bulan berikutnya karena paparan radiasi akut. Selama bertahun-tahun, ribuan orang yang pernah bekerja atau tinggal di dekat PLTN tersebut menunjukkan tanda-tanda kesehatan yang buruk - termasuk kanker. Kecelakaan tersebut dipandang sebagai bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement