REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semut terkadang menimbulkan ketidaknyamanan ketika mereka mengerubungi makanan yang disimpan. Semut memiliki indra penciuman yang sangat tajam, yang memungkinkannya mendeteksi aroma makanan dari jarak yang cukup jauh.
Ketika seekor semut pekerja menemukan makanan, ia akan kembali ke sarangnya sambil meninggalkan jejak feromon, sebuah zat kimia yang memandu semut lain untuk mengikuti rute yang sama menuju sumber makanan tersebut. Jejak feromon ini bertindak sebagai sinyal bagi semut-semut lainnya, yang kemudian akan berkerumun di sekitar makanan dalam jumlah besar.
Perilaku ini merupakan bagian dari strategi bertahan hidup yang efisien, di mana kerjasama dan koordinasi antarsemut memastikan bahwa makanan dapat diangkut ke sarang dengan cepat dan aman. Fenomena ini tidak hanya menunjukkan kecerdikan komunitas semut dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia, tetapi juga menggambarkan kompleksitas sistem perilaku yang telah berevolusi selama jutaan tahun.
Namun, dengan beberapa langkah pencegahan yang sederhana, kita dapat mengurangi risiko makanan dikerubuti semut. Berikut adalah beberapa tips efektif yang dapat Anda terapkan:
1. Jaga Kebersihan Lingkungan
Kebersihan merupakan langkah utama dalam mencegah semut masuk ke dalam rumah. Pastikan area dapur selalu bersih dan bebas dari sisa makanan. Segera bersihkan remah-remah yang jatuh ke lantai atau meja setelah selesai makan. Pastikan juga untuk membersihkan peralatan masak dan makan setelah digunakan.
2. Simpan Makanan dalam Wadah Tertutup
Gunakan wadah kedap udara untuk menyimpan makanan. Semut dapat mencium aroma makanan dari jarak jauh, sehingga penting untuk memastikan bahwa makanan tersimpan dalam wadah yang rapat. Pilih wadah berbahan kaca atau plastik yang berkualitas untuk memastikan semut tidak dapat menjangkaunya.