Senin 11 Nov 2024 09:59 WIB

Hakim Amerika Tolak Gugatan Hak Cipta Media Terhadap Open AI

Dua media di Amerika menuduh OpenAI menggunakan ribuan artikel mereka tanpa izin.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Seseorang menggunakan ChatGPT dari OpenAI (ilustrasi). Hakim federal New York membatalkan gugatan terhadap Open AI (perusahaan dibalik ChatGPT).
Foto: www.freepik.com
Seseorang menggunakan ChatGPT dari OpenAI (ilustrasi). Hakim federal New York membatalkan gugatan terhadap Open AI (perusahaan dibalik ChatGPT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Hakim federal New York membatalkan gugatan terhadap Open AI (perusahaan dibalik ChatGPT) yang dituduh menyalahgunakan artikel dari situs berita Raw Story dan AlterNet untuk melatih model bahasa besar (LLM) mereka. Hakim Distrik AS, Colleen McMahon, mengatakan kedua media tersebut tidak dapat menunjukkan kerugian riil untuk mendukung gugatan.

Meski begitu, hakim mengizinkan keduanya untuk mengajukan gugatan baru, meskipun ia tidak yakin mereka bisa mengeklaim adanya kerugian yang dapat diterima. Pengacara Raw Story, Matt Topic, mengatakan pihaknya yakin dapat mengatasi masalah yang diidentifikasi pengadilan melalui gugatan baru yang telah diperbarui.

Baca Juga

Sementara itu, juru bicara Open AI mengeklaim mereka membangun model AI dengan menggunakan data yang tersedia secara publik dengan cara yang tidak melanggar hukum. “Kami membangun model AI kami menggunakan data yang tersedia untuk umum, dengan cara yang dilindungi oleh penggunaan yang adil dan prinsip-prinsip terkait, dan didukung oleh preseden hukum yang sudah lama dan diterima secara luas,” kata juru bicara OpenAI dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Senin (11/11/2024).

Raw Story dan AlterNet mengajukan gugatan pada Februari. Mereka mengatakan ribuan artikel mereka digunakan tanpa izin untuk melatih chatbot ChatGPT milik OpenAI, yang kemudian menghasilkan materi berhak cipta mereka ketika diminta. Kasus ini merupakan bagian dari gelombang tuntutan hukum terhadap OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya oleh penulis, seniman visual, penerbit musik, dan pemilik hak cipta lainnya atas data yang digunakan untuk melatih sistem AI generatif mereka. Gugatan yang diajukan oleh The New York Times terhadap OpenAI pada bulan Desember adalah yang pertama dari outlet media.

Tidak seperti gugatan serupa lainnya, pengaduan Raw Story dan AlterNet menuduh OpenAI secara tidak sah menghapus informasi manajemen hak cipta (CMI) artikel mereka tanpa mengajukan tuduhan pelanggaran hak cipta. McMahon setuju dengan OpenAI bahwa klaim tersebut harus ditolak.

“Mari kita perjelas apa pokok permasalahan ini. Kerugian yang sebenarnya dicari oleh penggugat bukanlah penghilangan CMI, melainkan penggunaan artikel penggugat untuk mengembangkan ChatGPT tanpa kompensasi,” kata hakim McMahon.

McMahon mengatakan kerugian yang dijabarkan oleh outlet-outlet tersebut bukanlah jenis kerugian yang dapat ditingkatkan hingga tingkat yang akan membenarkan gugatan tersebut. “Apakah ada undang-undang atau teori hukum lain yang mengangkat jenis kerugian ini masih harus dilihat. Tetapi pertanyaan itu bukanlah yang sedang diperiksa oleh pengadilan saat ini,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement