REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyedia layanan digital trust Privy resmi menjalin kerja sama strategis dengan Hermina Group untuk menyediakan teknologi tanda tangan elektronik dan pencatatan dokumen rekam medis di seluruh jaringan Rumah Sakit (RS) Hermina di Indonesia. Acara penandatanganan kesepakatan ini berlangsung di Hermina Tower, Kemayoran, Jakarta. Kerja sama ini diharapkan mempercepat proses administrasi, memperkuat keamanan data, dan memperlancar transformasi digital di sektor kesehatan.
Wakil Direktur Utama Hermina, Yulisar Khiat, menyambut baik kolaborasi ini dan mengapresiasi peran teknologi Privy dalam meningkatkan efisiensi administrasi rumah sakit. "Integrasi tanda tangan elektronik yang aman dari Privy akan mempercepat proses pengelolaan administrasi kami, menghemat waktu, sekaligus memperkuat keamanan data pasien,” ujar Yulisar.
Marshall Pribadi, CEO Privy, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan langkah penting dalam mendukung digitalisasi sektor kesehatan di Indonesia. “Teknologi tanda tangan elektronik Privy tidak hanya mempercepat proses administrasi, tetapi juga meningkatkan keamanan data dan efisiensi operasional RS Hermina,” ungkap Marshall.
Keamanan data pengguna menjadi prioritas utama Privy. Dengan teknologi verifikasi identitas yang menggunakan liveness detection dan database terintegrasi, Privy memastikan bahwa data pada dokumen elektronik sesuai dengan identitas pasien yang terverifikasi.
Saat ini, Privy memiliki 53 juta pengguna terverifikasi dan telah dipercaya oleh lebih dari 4.300 perusahaan, termasuk Hermina. Kemitraan ini diharapkan mampu memperkuat digitalisasi di sektor kesehatan, mempercepat administrasi, dan memberikan pengalaman layanan kesehatan yang lebih baik bagi pasien di seluruh jaringan RS Hermina.