REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi RS UNS Surakarta Fajar Ivan Effendi menyebut osteoporosis perlu dicegah sejak dini. Tujuannya untuk mengantisipasi risiko mudah cedera pada masa mendatang.
"Kalau pencegahan seperti misalnya olahraga, dengan minum kalsium, vitamin D, dan gaya hidup sehat," katanya di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/10/2024)
Ia mengatakan mengonsumsi vitamin sangat penting untuk memperkuat tulang. Selain itu, perlu juga mengkonsumsi susu, yogurt, dan sereal.
"Osteoporosis itu sel tulang mati lebih banyak daripada yang menggantikan, sehingga terjadi pengikisan di dinding sel tulang. Dengan konsumsi kalsium, vitamin D untuk mencegah itu, ketika dibutuhkan cadangan selnya bisa mencukupi," katanya.
Terkait dengan kasus osteoporosis, dikatakannya, tidak jarang baru diketahui secara tidak sengaja. "Kebanyakan kami dapatkan secara tidak sengaja, setelah pasien mengeluh nyeri di sendi dan tulang belakang. Selain itu akibat jatuh ringan kok tiba-tiba tulang patah. Setelah dirontgen baru ketahuan kalau ada osteoporosis," katanya.
Oleh karena itu, pemeriksaan osteoporosis tergantung dari tingkat kesadaran masyarakat. "Terkadang pasien sudah tua, dia tidak peduli kalau ada gejala osteoporosis, dianggap nyeri sendi biasa," katanya.
Sementara itu, beberapa kebiasaan yang menyebabkan osteoporosis, antara lain, penggunaan obat-obatan, konsumsi alkohol, rokok, dan kurang mengkonsumsi kalsium.
"Kalau osteoporosis dibiarkan bahayanya adalah tulang keropos, rapuh, dan gampang patah tulang. Tidak harus akibat kecelakaan hebat, tapi aktivitas sehari-hari seperti jatuh ringan bisa berakibat pada tulang patah. Kalau area tulang belakang yang patah itu akan sangat mengganggu aktivitas, punggung juga bisa membungkuk," katanya.