Senin 16 Sep 2024 18:18 WIB

Awak SpaceX Kembali ke Bumi dengan Selamat Setelah Misi Bersejarah

Menurut NASA, misi ini merupakan lompatan besar bagi industri luar angkasa komersial.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Dalam gambar yang diambil dari video NASA ini, satelit Pace lepas dari roket SpaceX yang mengorbit (Ilustrasi). Awak Polaris Dawn milik SpaceX telah kembali ke bumi.
Foto: NASA via AP
Dalam gambar yang diambil dari video NASA ini, satelit Pace lepas dari roket SpaceX yang mengorbit (Ilustrasi). Awak Polaris Dawn milik SpaceX telah kembali ke bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Awak Polaris Dawn milik SpaceX telah kembali ke bumi setelah lima hari berada di orbit, menyelesaikan misi bersejarah yang menampilkan perjalanan antariksa komersial pertama di dunia. Kapsul Dragon mendarat di lepas pantai Florida tepat setelah pukul 03.37 waktu setempat, dalam siaran langsung yang disiarkan oleh SpaceX.

“Pendaratan Dragon dikonfirmasi. Selamat datang kembali ke bumi,” tulis SpaceX dalam keterangannya seperti dilansir BBC, Senin (16/9/2024).

Baca Juga

Badan antariksa AS, NASA, menyatakan bahwa misi ini merupakan lompatan besar bagi industri luar angkasa komersial. Saat kembali memasuki atmosfer bumi, kapsul Dragon menghadapi suhu sekitar 1900 derajat Celcius, yang disebabkan oleh tekanan dan gesekan saat melaju di udara dengan kecepatan sekitar 27 ribu kilometer per jam.

Tim yang terdiri atas empat anggota sipil ini dipimpin oleh miliarder Jared Isaacman, dan telah terbang lebih jauh ke luar angkasa daripada manusia manapun dalam lebih dari lima puluh tahun. Kur lainnya termasuk Scott Poteet, seorang pensiunan pilot Angkatan Udara AS, serta dua karyawan SpaceX Sarah Gillis dan Anna Menon.

Isaacman dan Gillis adalah kru non-profesional pertama yang melakukan spacewalk, sebuah manuver berisiko yang melibatkan penurunan tekanan di kompartemen kru dan keluar dari pesawat ruang angkasa.

Sebelum penerbangan ini, hanya astronot dari badan antariksa yang didanai pemerintah yang pernah melakukan hal tersebut.

Dalam siaran langsung, terlihat kedua kru keluar dari kapsul Dragon berwarna putih dan melayang sejauh 700 kilometer di atas permukaan bumi yang biru.

“Di rumah, kita semua memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tapi dari sini - dunia terlihat sempurna,” kata Isaacman kepada pengendali misi di Hawthorne, California, selama perjalanan Antariksa.

Karena kapsul Dragon tidak memiliki airlock, para kru terpapar ruang hampa udara selama perjalanan luar angkasa. Perjalanan antariksa ini, yang berada di ketinggian yang pernah dicapai manusia, dimungkinkan berkat teknologi baru dalam pakaian astronot yang digunakan.

Selama lima hari, para kru melakukan lebih dari 40 eksperimen, termasuk investigasi dampak misi luar angkasa terhadap kesehatan manusia dan menguji komunikasi laser antarsatelit antara Dragon Spacecraft dan satelit Starlink milik Space X. Gillis, yang merupakan pemain biola terlatih, membawa alat musiknya dan membawakan lagu “Rey's Theme” dari “Star Wars: The Force Awakens” bersama orkestra di bumi.

Penampilannya dikirim kembali ke bumi menggunakan Starlink milik SpaceX sebagai uji coba potensi jaringan satelit untuk menyediakan konektivitas luar angkasa. Video ini dibuat dalam kemitraan dengan St Jude Children’s Research Hospital, yang menjadi tujuan penggalangan dana selama misi Polaris Program.

Para kru menghabiskan lima hari di orbit dalam pesawat ruang angkasa Dragon, yang diberi nama Resilience, setelah diluncurkan pada Selasa pagi dari Kennedy Space Center di Florida. Misi ini mencatatkan sejarah dengan mencapai ketinggian maksimum 1.400 kilometer, yang lebih tinggi daripada yang pernah diterbangkan manusia sejak Misi Apollo terakhir pada 1972.

Polaris Dawn adalah misi pertama dari tiga misi Polaris yang direncanakan, sebuah kolaborasi antara Mr Isaacman dan SpaceX. Ini termasuk penerbangan berawak pertama dari roket baru SpaceX, Starship, yang masih dalam tahap pengembangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement