Kamis 12 Sep 2024 09:46 WIB

Sushi Tei Ungkap Tantangan Bikin Menu Sushi Halal dan Autentik

Sushi Tei telah mengantongi sertifikasi halal sejak 2019.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Qommarria Rostanti
Halal Corner bersama Sushi Tei menggelar talkshow mengenai isu halal di industri F&B, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Foto: Dok. Republika/Gumanti Awaliyah
Halal Corner bersama Sushi Tei menggelar talkshow mengenai isu halal di industri F&B, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu restoran khas Jepang yang populer di Indonesia, Sushi Tei, telah mengantongi sertifikat halal sejak 2019. Proses mendapatkan sertifikasi halal tersebut dinilai tidaklah mudah. Satu tantangan utamanya yaitu menciptakan menu sushi yang halal dengan citarasa autentik.

Product Development & Quality Control Manager Sushi Tei, Levi Annisa Saesari, mengatakan sushi yang autentik umumnya menggunakan bahan khas Jepang seperti sake (arak beras) atau mirin (sejenis anggur beras manis). Karenanya, menurut Levi, pencarian bahan baku alternatif yang halal dengan tetap mempertahankan citarasa menjadi tantangan terberat.

Baca Juga

"Tantangannya sendiri dalam pencarian bahan baku. Luar biasa susah. Untungnya Kami dibantu seluruh tim, gimana cari bahan baku yang halal, dan executive chef kami juga mempertahankan bagaimana citarasa jepangnya tidak hilang meskipun pakai bahan baku yang serba halal, yang mungkin berbeda dengan yang di jepang asli," kata Levi dalam talkshow perayaan ulang tahun Sushi Tei Group ke-21 di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Selain bahan baku, Levi mengatakan Sushi Tei selalu memastikan tidak ada kontaminasi silang antara bahan halal dan tidak halal, baik selama proses penyimpanan, distribusi, ataupun penyajian. Untuk menghindari kontaminasi itu, kata Levi, Sushi Tei juga membuat kebijakan yang melarang pelanggan membawa makanan atau minuman dari luar, serta tidak boleh membawa binatang peliharaan.

"Betul, sebagai bentuk kehati-hatian kami, dan juga untuk menjaga kehalalan, kami menerapkan larangan bagi pelanggan membawa makanan atau minuman dari luar, begitu juga hewan peliharaan," kata Levi.

Sementara itu, untuk menjaga standar kehalalan ini, Levi mengatakan bahwa Sushi Tei secara rutin melakukan audit ke semua restoran dari berbagai aspek operasional dan lainnya. "Saat ini ada 102 restoran di 18 kota di Indonesia, dan kami selalu ada audit lah ya, rutin, untuk memastikan kehalalan semua outlet terjaga," kata Levi.

Menurut dia, konsumen di Indonesia semakin kritis dan melek terhadap kehalalan sebuah produk. Karena itu dia meyakini, langkah Sushi Tei Group untuk melakukan sertifikasi halal dapat membuat pelanggan merasa lebih nyaman dan tenang.

"Saya lihat semakin banyak orang yang melek ya sama isu halal, makanya kami disetiap restoran juga telah menambahkan logo halal juga, biar konsumen enggak bertanya-tanya. Kami optimis juga, ini menjadi langkah positif bagi kami," kata Levi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement