Ahad 23 Jun 2024 21:50 WIB

Pemutaran Perdana Film yang Skenarionya Dibuat oleh AI Batal Digelar di London

Skenario flm 'The Last Screenwriter' adalah hasil dari ChatGPT 4.0.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andri Saubani
Logo dari Open AI dan Microsoft Corporations Chat GPT.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Logo dari Open AI dan Microsoft Corporations Chat GPT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah bioskop di London telah membatalkan pemutaran perdana sebuah film dengan naskah yang dibuat oleh kecerdasan buatan (AI) menyusul reaksi keras di media sosial. Bioskop Prince Charles, yang terletak di West End, London, seharusnya dijadwalkan akan mengadakan pemutaran film baru berjudul “The Last Screenwriter” pada Ahad (16/6/2024).

 

Baca Juga

"Reaksi yang kami terima selama 24 jam terakhir setelah kami mengiklankan film ini telah menyoroti keprihatinan yang kuat yang dimiliki oleh banyak penonton kami tentang penggunaan AI sebagai pengganti penulis yang berbicara tentang masalah yang lebih luas dalam industri ini,” demikian kata Pangeran Charles dalam sebuah pernyataan, dilansir NME, Ahad (23/6/2024).

Disutradarai oleh Peter Luisi dan dibintangi oleh Nicholas Pople, “The Last Screenwriter” merupakan film produksi Swiss yang bercerita tentang seorang penulis skenario terkenal yang merasa dunianya terguncang saat ia bertemu dengan sistem penulisan naskah AI yang canggih. Dia segera menyadari bahwa AI tidak hanya menyamai kemampuannya, tetapi bahkan melampauinya dalam hal empati dan pemahaman akan emosi manusia.

Skenario untuk film ini dikreditkan ke ChatGPT 4.0. Versi terbaru dari teknologi OpenAI, GPT-4o, diluncurkan pada bulan Mei. Berbicara kepada Daily Beast, Luisi mengatakan bahwa pemutaran perdana telah dibatalkan setelah menerima 200 keluhan daring, tetapi pemutaran film secara pribadi untuk para pemain dan kru masih akan tetap berlangsung di London.

Luisi mengklaim, tujuan dari film ini adalah untuk lebih meningkatkan keprihatinan tentang maraknya penggunaan penulisan naskah AI, bukan untuk mempromosikannya.

"Saya pikir orang-orang tidak cukup tahu tentang proyek ini. Yang mereka dengar hanyalah 'film pertama yang ditulis sepenuhnya oleh AI' dan mereka langsung marah. Jika para penulis skenario meluangkan waktu untuk menonton film ini dan membaca tentang prosesnya dan mengapa kami membuat film ini, saya rasa mereka tidak akan mengutuk kami, karena saya adalah salah satu dari mereka,” kata Luisi.

Selama pemogokan penulis Hollywood tahun lalu, perlindungan terhadap penggunaan alat bantu AI dalam proses penulisan merupakan salah satu tuntutan utama dari Writers Guild of America (WGA).

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement