REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membangun hubungan yang harmonis dengan mertua tidak selalu mudah. Di antara sekian banyak cerita indah, ada kalanya kita harus dihadapkan dengan mertua yang toxic.
Perilaku mertua yang toxic dapat menciptakan ketegangan dan konflik dalam rumah tangga, bahkan berdampak negatif pada kesehatan mental dan emosional. Dalam dunia yang ideal, menikah berarti dianugerahi bonus berupa orang tua yang penuh kasih, menerima, dan suportif. Namun bagi sebagian orang, hal tersebut tidak terjadi.
Meskipun Anda tidak bisa mengontrol siapa mertua Anda, para terapis mengatakan, dengan kemampuan mengenali cara-cara "beracun" mereka adalah langkah pertama untuk melindungi kesejahteraan bahkan hubungan Anda dengan suami/istri.
Apa saja tanda-tanda mertua toxic yang patut diwaspadai? Dilansir laman Best Life pada akhir pekan lalu, ahli terapi kesehatan mental dan trauma perinatal, Becca Reed, mengatakan, mertua toxic biasa mengontrol, manipulatif, atau berperilaku tidak menghargai menantu.
Sementara itu, psikoterapis yang berbasis di Manhattan, AS, Kathryn Smerling mengatakan mertua masuk kategori toxic jika tindakan atau perkataannya terus-menerus membuat menantu tertekan, cemas, atau kesal.
Berikut ini ciri-ciri mertua toxic menurut ahli:
1. Mencari kesalahan pada hampir semua hal yang Anda lakukan
Ciri khas mertua "beracun" adalah memberikan kritik yang terus-menerus. Hal ini dapat membuat Anda merasa frustrasi, bahkan mungkin menyadari bahwa perilaku ini berdampak buruk pada harga diri Anda.
“Mereka mungkin sering mengkritik pilihan, penampilan, atau gaya pengasuhan Anda,” ujar psikoterapis berlisensi dan pendiri Uncover Mental Health Counseling, Kristie Tse.
Dia mengatakan, kritik terus-menerus dapat melemahkan harga diri dan menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat. "Ini menunjukkan kurangnya rasa hormat dan dukungan," ujarnya.
2. Tidak memiliki batasan dan mengabaikan batasan Anda
Dalam hubungan yang baik, kedua orang bisa menghormati batasan satu sama lain. Jadi, jika Anda memiliki mertua yang terus-menerus melampaui batas yang Anda tetapkan, itu adalah tanda bahaya.
Berikut beberapa contoh tampilannya, menurut Smerling dan Reed:
-Mengajukan pertanyaan invasif bahkan setelah Anda menolak menjawabnya.
-Muncul tanpa pemberitahuan saat Anda meminta mereka untuk tidak melakukan ini.
-Bersikeras untuk terlibat dalam keputusan keuangan antara Anda dan pasangan meski tidak dimintai bantuan.
3. Perasaan rasa bersalah tidak pernah berakhir
Tidak peduli seberapa besar usaha yang Anda lakukan untuk menghabiskan waktu bersama mereka di hari libur atau seberapa besar Anda mencoba memasukkan mereka ke dalam kehidupan anak Anda, ibu mertua dan ayah mertua toxic mungkin membuat Anda merasa itu tidak pernah cukup. Mereka akan mengatakan apa pun yang mereka bisa untuk membuat Anda merasa bersalah demi mendapatkan apa yang mereka inginkan.
“Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, 'Jika kamu benar-benar peduli dengan kami, kamu akan lebih sering berkunjung' membuat Anda merasa bersalah karena tidak memenuhi harapan mereka,” jelas Reed.
4. Meremehkan Anda di depan anak-anak Anda
Jika Anda melihat mertua sering memberikan nasihat yang tidak diminta atau bahkan mengambil keputusan secara diam-diam terkait keluarga tanpa berkonsultasi terlebih dahulu, itu adalah tanda kuat bahwa perilaku mereka sudah menjadi racun. Misalnya, Reed mencatat bahwa mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti "Kamu tidak memberi makan anak-anak dengan benar" tepat di depan anak-anak Anda, yang melemahkan kepercayaan diri dan otoritas Anda sebagai orang tua.
“Mengasuh cucu adalah hal yang umum untuk diganggu oleh mertua,” kata terapis berlisensi, Bill Eddy.
Misalnya, mereka mungkin mencoba membuat anak-anak Anda menentang atau mengabaikan Anda dengan mengatakan hal-hal seperti, "Ayah/ibumu tidak memahami apa yang kamu butuhkan seperti yang kami lakukan" atau "Lain kali, datang saja ke kami ketika kamu membutuhkan sesuatu selain ibu/ayahmu".
“Mertua yang beracun mungkin mencoba melupakan aturan apa pun yang Anda miliki seperti memberikan gadget kepada anak Anda," kata dia.
Cara menghadapi mertua toxic
Secara keseluruhan, mertua toxic membenci batasan. Meskipun tidak ada jaminan mereka akan menghormati Anda, bukan berarti Anda tidak boleh menetapkan hukum.
Anda juga perlu menjalin kekompakan dengan pasangan. Sangat penting untuk menghadirkan kekompakan ketika berhadapan dengan mertua yang beracun. "Jika mereka tahu Anda dan pasangan memiliki pemikiran yang sama, mereka tidak akan bisa menghalangi Anda dan mengadu domba Anda," kata Eddy.
Lebih khusus lagi, Anda dan pasangan mungkin ingin mendiskusikan perilaku seperti apa yang boleh dan tidak dapat diterima di sekitar anak-anak Anda hingga bagaimana Anda ingin menangani situasi di mana mereka tidak menghormati batasan Anda.
“Pastikan Anda dan pasangan saling mendukung dan sepakat tentang cara menangani situasi. Kerja tim adalah kunci dalam menghadapi mertua yang beracun,” kata Reed.