Selasa 28 May 2024 19:52 WIB

Kenali Ragam Kelainan pada Kelenjar Tiroid Ini untuk Kesehatan Anda

Penting untuk pertama-tama melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh oleh dokter.

Dokter memeriksa kelenjar tiroid (ilustrasi). Gangguan tiroid, baik berupa hipotiroid maupun hipertiroid yang ditangani dengan baik dapat mengembalikan kesuburan wanita.
Foto: www.freepik.com
Dokter memeriksa kelenjar tiroid (ilustrasi). Gangguan tiroid, baik berupa hipotiroid maupun hipertiroid yang ditangani dengan baik dapat mengembalikan kesuburan wanita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Wismandari menyoroti pentingnya pengenalan dini terhadap kelainan pada kelenjar tiroid yang terbagi menjadi dua, yakni kelainan bentuk dan fungsi.

Wisma mengatakan, kelainan bentuk pada kelenjar tiroid dapat terlihat dengan jelas secara kasat mata oleh individu atau melalui pemeriksaan medis. Ini sering ditandai dengan adanya benjolan yang teraba atau terlihat pada area leher.

Baca Juga

“Kelainan bentuk ini kita bagi dua, ada yang difus atau satu lagi kelainannya berbenjol atau yang nodul. Difus umumnya terasa mulus saat diraba dan benjolan nodul biasanya tidak rata dan teraba,” kata Wisma secara daring, Selasa (28/5/2024).

Wisma menjelaskan, diagnosa kelainan bentuk pada kelenjar tiroid dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk pemeriksaan fisik, ultrasonografi (USG), dan terkadang diperlukan pemindaian CT Scan.

Namun, penting untuk pertama-tama melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh oleh dokter untuk menentukan langkah selanjutnya.

Sementara itu, pada kelainan fungsi tiroid sering kali dapat dirasakan oleh individu melalui gejala yang mereka alami, atau terlihat oleh orang lain melalui perubahan perilaku atau fisik.

Wisma menjelaskan bahwa kelainan fungsi tiroid dibagi menjadi dua kategori utama, yakni hipertiroid dan hipotiroid.

"Kalau hipertiroid itu kelebihan hormon tiroid, kalau yang kekurangan itu hipotiroid,” kata Wisma.

Gejala yang sering terkait dengan hipertiroid adalah penurunan berat badan yang tidak diinginkan, gemetar, detak jantung yang cepat, berkeringat berlebihan, dan kegelisahan.

Di sisi lain, hipotiroid terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.

Ia menuturkan gejala hipotiroid meliputi peningkatan berat badan, rasa kedinginan yang berlebihan, kelelahan, kesulitan tidur, dan kesulitan berkonsentrasi.

Pengenalan dini terhadap gejala kelainan fungsi tiroid dapat membantu individu untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah seseorang menderita hipertiroid atau hipotiroid.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement