REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlawanan terhadap perbudakan dan pemimpin yang kejam menjadi konflik pada era baru para kera dalam film Kingdom of the Planet of the Apes. Latar waktu kisah itu sekitar 300 tahun setelah masa pemerintahan Caesar, pemimpin para kera di awal "kebangkitan" mereka.
Kini, sutradara Wes Ball menghadirkan deretan tokoh yang sama sekali baru, baik itu para kera maupun manusia. Tokoh utamanya adalah kera muda bernama Noa dari klan Eagle. Ada juga dua sahabatnya, Soona dan Anaya. Pada pengembaraan menyelamatkan klan Eagle, Noa berjumpa orangutan bernama Raka, serta manusia bernama Mae.
Mereka bersama-sama melawan Proximus Caesar, raja jahat dan memutarbalikkan ajaran Caesar yang asli. "Berada di alam semesta yang sama, tetapi ini benar-benar sebuah cerita tentang era yang baru dari film ikonik ini," ungkap sutradara Wes Ball lewat pernyataan resmi yang dirilis oleh 20th Century Studios.
Bisa dibilang, Kingdom of the Planet of the Apes menjadi pembuka untuk sebuah periode baru dalam waralaba Planet of the Apes. Sebab, setelah ini, dikabarkan akan ada dua film lanjutan. Sementara, sebelumnya pun ada sejumlah film pendahulu dari Kingdom of the Planet of the Apes.
Pada 2011, film Rise of the Planet of the Apes karya sutradara Rupert Wyatt menceritakan asal-usul Caesar. Kisahnya dilanjutkan dengan Dawn of the Planet of the Apes (2014) dan War for the Planet of the Apes (2017) yang keduanya disutradarai oleh Matt Reeves.
Tiga film box office tersebut dikenal dengan teknologi performance capture mutakhir, hingga mendapat nominasi Oscar untuk kategori efek visual. Film terbaru saat ini pun memiliki visual yang tidak kalah memukau dari para pendahulunya.
Untuk merayakan penayangan Kingdom of the Planet of the Apes di Indonesia, 20th Century Studios berkolaborasi dengan para seniman dan pekerja kreatif Tanah Air untuk membawa cerita dan karakter lebih dekat kepada penonton. Dihadirkan sejumlah instalasi spesial yang terinspirasi dari kisah dan karakter film.
Spot foto yang menampilkan karakter Noa dan Proximus, serta instalasi teleskop interaktif dapat dijumpai di JPO Phinisi di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. Hasil kerja sama dengan Jakarta Xperience Board (JXB) itu hadir mulai 8 Mei 2024. Pada 8 Mei 2024 hingga 2 Juni 2024, pengunjung juga bisa menjajal Escape Room yang terinspirasi petualangan Noa di area Atrium Pacific Place Mall, Jakarta.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
