Kamis 18 Apr 2024 16:50 WIB

Berkaca dari Kasus Ganjal ATM Hampir Rp 1 Miliar, Ini Ciri ATM yang Diganjal Penipu

Waspada jika ada orang yang tiba-tiba memberikan bantuan saat di ATM.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
 Mesin ATM (ilustrasi). Ada ciri-ciri ATM yang sudah diganjal penipu yang perlu Anda waspadai.
Foto: Pixabay
Mesin ATM (ilustrasi). Ada ciri-ciri ATM yang sudah diganjal penipu yang perlu Anda waspadai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi kejahatan pengurasan uang nasabah hampir Rp 1 miliar di Kudus, Jawa Tengah, terungkap oleh pihak kepolisian. Kejadian itu membuat banyak orang perlu lebih waspada saat akan mengambil uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 

Dalam melancarkan aksinya di Kudus, komplotan penjahat menguras rekening korban dengan modus mengganjal ATM. Aksi mengganjal mesin ATM itu membuat kartu ATM korban yang sedang melakukan transfer uang di mesin ATM tidak bisa keluar dari mesin.

Baca Juga

Lantas, pelaku berpura-pura membantu, dengan cara menyarankan korban untuk mencoba menarik sejumlah uang terlebih dahulu. Rupanya, itu merupakan alibi pelaku untuk mengetahui PIN ATM korban, lantas menguras rekeningnya saat korban pergi dan melapor ke bank.

Untuk menghindari berbagai hal tersebut, masyarakat perlu lebih berhati-hati saat bertransaksi di ATM. Ada baiknya memilih lokasi ATM yang sudah dipastikan aman dan relatif ramai, seperti di pusat perbelanjaan, di bank, atau di lokasi yang di dekatnya terdapat petugas keamanan resmi.

Saat bertransaksi dan memasukkan PIN, tutupi penutup tombol pinpad dengan tangan sehingga orang yang ada di antrean belakang tidak bisa melihat, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Selain itu, hindari mencatat PIN di mana pun.

Jika memungkinkan, pergilah dengan orang yang dipercaya saat akan bertransaksi dalam jumlah besar di ATM. Apabila terdapat kendala saat bertransaksi di ATM, misalnya kartu ATM tertelan, segera hubungi nomor layanan pelanggan atau call center resmi yang bisa dilihat di situs bank, atau biasanya tertera di layar monitor ATM.

Karena itu, disarankan tidak lupa membawa ponsel ketika bertransaksi di ATM, sehingga bisa langsung melapor via telepon ke nomor layanan pelanggan bank untuk memblokir kartu ATM. Sebaiknya, jangan sembarangan meminta bantuan dari orang yang tidak dikenal.

Situs resmi Bank Negara Indonesia (BNI) mewanti-wanti agar masyarakat tidak pernah menerima pihak yang menawarkan bantuan di ruang ATM. Masyarakat pun disarankan mengganti PIN ATM secara berkala, serta tidak meminjamkan kartu ATM dan memberitahukan PIN kepada orang lain. Saat melapor ke layanan pelanggan pun, PIN ATM bukanlah hal yang perlu disebutkan. Perlu diingat bahwa petugas bank tidak pernah meminta PIN dari nasabah.

Terkait modus pengganjalan ATM, bagaimana upaya untuk menghindarinya? Kanal YouTube Bangkir Chanel membagikan sejumlah ciri-ciri ATM yang sudah diganjal dan perlu diwaspadai. Ciri pertama adalah lokasi ATM yang sepi. Ini membuat pelaku leluasa mempersiapkan rencana aksinya, yang biasanya terdiri dari beberapa orang.

Ciri selanjutnya, terdapat sesuatu yang mengganjal dan terasa berat saat nasabah mencoba memasukkan kartu ke mesin ATM. Itu karena lubang mesin ATM sudah dipasangi batang korek api, lidi, atau dalam kasus di Kudus, pelaku memakai potongan botol kemasan air mineral dan lem yang sudah dimodifikasi.

Karenanya, sebelum memasukkan kartu ke mesin ATM, periksa dulu ke area lubang, apakah ada sesuatu yang terlihat mencurigakan atau mengganjal. Jika di awal kartu sudah sulit dimasukkan, jangan memaksakan dan carilah mesin ATM di lokasi lain.

Ciri selanjutnya, bisa jadi terdapat stiker nomor call center palsu yang sudah ditempel pelaku di mesin ATM. Nomor layanan pelanggan atau call center itu berbeda dengan nomor call center resmi, di mana anggota komplotan lain sudah siap beraksi jika nasabah menelepon ke nomor palsu tersebut.

Hal keempat yang perlu diwaspadai adalah apabila ada sejumlah orang mencurigakan yang ada di sekitar ATM. Pasalnya, ketika kartu ATM mulai macet dan tak bisa keluar dari mesin ATM, akan ada orang yang masuk ke ruang ATM dan pura-pura menolong. Tidak jarang di sejumlah kasus, beberapa pelaku merubung korban untuk menukar kartu ATM saat korban lengah, atau membuat korban semakin panik dan melakukan apa pun yang disarankan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement