REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Modest fashion expert, Franka Soeria membagikan mengenai tren bahan untuk gamis dan abaya saat ini. Franka membahas pergeseran tren dari bahan-bahan yang silky dan ber-print ke bahan yang lebih fokus pada embelishment dan bordir.
“Tren bahan untuk baju gamis menurut aku sih sekarang pelan-pelan ya, udah mulai dari yang bahan-bahan yang silky dan nge-print itu, udah mulai orang pindah ke bahan yang tidak print,” kata Franka, kepada Republika.co.id, Kamis (4/4/2024).
Menurut Franka, tren saat ini mulai beralih dari bahan silky yang sering diprint menjadi lebih menekankan pada bahan yang tidak diprint, tetapi diberi embelishment atau bordir. Dia mencatat bahwa bordir saat ini menjadi tren yang signifikan, terutama pada abaya atau gamis yang memiliki motif batik.
Franka juga memberikan alternatif lain selain brukat untuk bahan gamis atau abaya. Dia menekankan bahwa ada banyak pilihan bahan bertekstur yang tidak menggunakan brukat, tetapi tetap memberikan kesan mewah dan eksklusif. Bahan bertekstur ini mampu membuat gamis terlihat mahal dan elegan.
"Banyak juga sih karena kayak tekstur gitu biasanya bikin gamis kita kelihatan mewah ya, kelihatan mahal juga gitu ya," ujar Franka.
Namun, Franka juga memberikan saran untuk menghindari beberapa jenis bahan tertentu. Dia menyarankan untuk menghindari jersey atau bahan kaos, terutama untuk mereka yang memiliki bagian dada yang lebih penuh. Bahan ini cenderung menyebabkan nyeplak atau tidak terlihat rapi saat dipakai. Begitu juga dengan bahan yang tipis dan shiny, yang seringkali rentan untuk menyebabkan nyeplak, kecuali jika memiliki pemecah di bagian pinggang untuk lebih mengontrol efeknya.