REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah jam tangan yang meleleh akibat pengeboman Hiroshima, Jepang, pada 6 Agustus 1945 telah terjual di sebuah lelang. Proses pelelangan dilakukan oleh rumah lelang RR Auction yang berbasis di Boston, Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Fox News, Sabtu (24/2/2024), tawaran yang menang dalam lelang tersebut sebesar 31.113 dolar AS atau setara dengan Rp 485 juta. Lelang berakhir pada Kamis (22/2/2024). Pemenang lelang meminta identitasnya dibiarkan anonim.
Jam tangan berbahan kuningan tersebut diambil dari reruntuhan Hiroshima, Jepang, pada hari-hari terakhir Perang Dunia II. Kondisi artefak itu memberikan gambaran tentang kehancuran besar akibat bom atom pertama yang diledakkan di sebuah kota.
Tidak heran jika arloji tersebut berhasil dilelang dengan harga bombastis, mengingat itu merupakan barang langka yang selamat dari zona ledakan. Meskipun kristalnya keruh akibat ledakan, jarum jam arloji itu tetap berhenti pada pukul 08.15, saat bom atom dijatuhkan.
Rumah lelang RR Auction mengatakan bahwa menurut pengirim barang, seorang tentara Inggris mengambil jam tangan tersebut dari reruntuhan kota. Tepatnya, saat sang tentara menjalankan misi untuk menyediakan pasokan darurat dan menilai kebutuhan rekonstruksi pascakonflik di Prefektur Hiroshima.
"Kami sangat berharap bahwa karya seni berkualitas museum ini akan menjadi simbol edukasi yang menyentuh hati, tidak hanya mengingatkan kita akan dampak perang tetapi juga menggarisbawahi kemampuan destruktif yang mendalam yang harus dihindari oleh umat manusia,” kata wakil presiden eksekutif di RR Auction, Bobby Livingston.