Senin 19 Feb 2024 19:21 WIB

SMA Putra Bangsa Depok Dulu Sering Tawuran, Siswa: Tradisinya Sudah Lama Ditinggalkan

Pelajar mengungkap sejumlah alasan di balik terjadinya tawuran.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Pelajar ditangkap karena tawuran (Ilustrasi). Salah seorang pelajar mengaku biasanya tawuran terjadi karena ajakan teman untuk gengsi dan pengakuan.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Pelajar ditangkap karena tawuran (Ilustrasi). Salah seorang pelajar mengaku biasanya tawuran terjadi karena ajakan teman untuk gengsi dan pengakuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Depok sempat dikenal dengan banyaknya anak SMA yang tawuran sekitar tahun 2005 hingga 2015, dan kebanyakan berasal dari sekolah swasta. Salah seorang pelajar kelas 10 yang saat ini sekolah di SMA Putra Bangsa, mengatakan tradisi tawuran seperti itu sudah tidak ada.

 

Baca Juga

"Di Putra Bangsa sudah nggak ada sekarang. Biasanya karena tradisi ya, tapi sudah lama sekali ditinggalin, saya lupa sejak tahun berapa," ucap pelajar lelaki bernama Arya Razma itu, saat ditemui Republika.co.id di Depok, Jawa Barat, Senin (19/2/2024).

 

SMA Putra Bangsa merupakan salah satu sekolah yang dulunya memang dikenal sering tawuran. Arya mengatakan, biasanya tawuran terjadi karena ajakan teman untuk gengsi dan pengakuan.

 

"Mereka mencari jati diri, kayak pengen diakui sama orang lain, dan sama paling banyak karena ajakan," ungkap Arya soal motivasi pelajar tawuran.

 

Arya mengaku pernah diajak tawuran sewaktu masih SMP. Menolak ajakan tersebut, ia merasa beruntung tidak diganggu.

"Biasanya ada beberapa grup yang jika menolak diajak tawuran, maka di sekolah akan dirundung," kata Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement