Jumat 16 Feb 2024 09:05 WIB

Pihak Sekolah Ungkap Kondisi Psikis dan Kegiatan Renang Dante di Sekolah

Dante masih merasa takut berenang dan tidak percaya diri

Rep: Ali Mansur/ Red: Friska Yolandha
Polisi menujukan barang bukti kasus kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana yang menewaskan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menerangkan bahwa berdasarkan dari pemantauan CCTV tersangka Yudha Arfandi diduga menenggelamkan Dante (6) anak dari artis Tamara Tyasmara sebanyak 12 kali hingga meninggal dunia.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Polisi menujukan barang bukti kasus kekerasan terhadap anak dan pembunuhan berencana yang menewaskan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (12/2/2024). Dalam konferensi pers tersebut, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menerangkan bahwa berdasarkan dari pemantauan CCTV tersangka Yudha Arfandi diduga menenggelamkan Dante (6) anak dari artis Tamara Tyasmara sebanyak 12 kali hingga meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak sekolah turut menyoroti kasus kematian Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante (6 tahun) anak dari artis Tamara Tyasmara dan Angger Dimas di kolam renang Palem di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada hari Sabtu (27/1/2024) lalu. Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar pun memaparkan kondisi Dante dalam tiga bulan terakhir, termasuk terkait dengan kegiatan renangnya. 

“Ia bukan termasuk anak yang mempunyai inisiatif untuk spontan bercerita, namun ada beberapa kali Dante pernah bercerita ketika bertemu dengan ayahnya, tidak ada cerita yang spesifik, tapi Dante hanya cerita bahwa ‘Dante habis main sama Bapak dan menginap di rumah Bapak. Dante jarang bertemu jadi Dante suka kangen, dan Dante sekarang senang banget,” kenang Wani dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (16/2/2024).

Baca Juga

Wani menyebut, meski nampak ceria, Dante bukan anak yang banyak berbicara. Kecuali jika ada topik pembicaraan temannya yang menarik perhatiannya. Dante tidak jahil ataupun agresif dan seringkali memilih diam jika ada konflik kecil dengan temannya. Kata dia, jika ada yang merebut mainan pada saat sedang digunakan, Dante akan mengalah dan ambil mainan yg lain ketimbang konfrontasi atau mencari bantuan dari guru. 

“Dante berteman dengan siapa saja dan menjadi teman bermain favorit untuk teman-teman perempuan sekelasnya, lantaran pembawaan Dante yang baik, perhatian, dan cenderung lebih tenang,” ungkap Wani. 

Sementara itu terkait kegiatan berenangnya, Wani menyampaikan bahwa Dante memiliki masalah ketakutan dan masih tidak percaya diri. Saat awal kala sesi renang baru diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya. Lalu setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauannya untuk mengikuti sesi berenang. 

“Meski begitu Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang. Walaupun sudah ada beberapa coach di dalam kolam dan di berikan panduan dari pelatihnya, maupun dengan menggunakan swimming board dan floaties pun,” terang Wani.

Dante memilih tetap duduk di....

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement