Jumat 09 Feb 2024 06:56 WIB

Tetap Jaga Asupan Gula ketika Rayakan Imlek

Terlalu banyak konsumsi makanan manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Pekerja mengemas kue keranjang di Danurejan, Yogyakarta, Selasa (17/1/2023). Sepekan jelang perayaan Imlek, pesanan kue keranjang di rumah produksi milik Sulistyowati naik 50 persen. Pembuatan kue keranjang setahun hanya sekali jelang Imlek. Setiap hari jumlah produksi kue keranjang sekitar 200 buah. Harga jual kue keranjang sebesar Rp 46 ribu untuk satu kilogram.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja mengemas kue keranjang di Danurejan, Yogyakarta, Selasa (17/1/2023). Sepekan jelang perayaan Imlek, pesanan kue keranjang di rumah produksi milik Sulistyowati naik 50 persen. Pembuatan kue keranjang setahun hanya sekali jelang Imlek. Setiap hari jumlah produksi kue keranjang sekitar 200 buah. Harga jual kue keranjang sebesar Rp 46 ribu untuk satu kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjaga asupan gula dan mengatur porsi makan adalah segelintir dari cara untuk tetap sehat saat merayakan Tahun Baru Imlek Naga Kayu 2024. "Kurangi porsi makan atau lakukan diet sebelum Imlek, minumlah air putih sebelum makan agar terasa kenyang sehingga keinginan makan banyak berkurang," kata Head of Department Underwriting Sequis dr Fridolon Seto Pandu, dalam siaran pers Sequis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/2/2024).

Hidangan saat perayaan Imlek, ia menjelaskan, seringkali meningkatkan selera makan mulai dari cara penyajian menarik, cita rasa yang membuat ingin menambah porsi, aroma yang wangi sampai rasa yang menggugah selera makan. Fridolin menyarankan seseorang untuk mengelola porsi supaya tidak kalap.

Baca Juga

"Saat sarapan bisa dengan buah, seperti pisang agar terasa kenyang sebelum pesta makan siang. Hindari juga minuman bersoda, alkohol dan minuman yang mengandung pemanis buatan," kata Fridolin memberikan saran konsumsi makanan saat Imlek.

Perayaan Imlek juga identik dengan makanan manis seperti kue keranjang, kue mangkok dan kue lapis legit. Menurut Fridolin, seseorang bisa mengonsumsi makanan manis saat Imlek selama tidak berlebihan.

Sementara bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes dan kolesterol, sang dokter menyarankan untuk membatasi makanan manis. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat meningkatkan risiko penyakit seperti serangan jantung, asam urat dan obesitas.

Agar tetap sehat dan bugar saat perayaan Imlek, Fridolin juga menyarankan seseorang untuk tetap aktif bergerak. Terlalu lama duduk bisa membuat tubuh menjadi malas dan mengganggu postur tubuh.

"Sebelum Hari Raya Imlek, siapkan tubuh Anda agar tetap fit dengan berolahraga. Bahkan sebaiknya rutin melakukan aktivitas fisik yang mengeluarkan energi," katanya. Fridolin menyarankan untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu supaya detak jantung dan aliran darah terjaga. Seseorang juga bisa rutin berjalan kaki 10 ribu langkah setiap hari.

Hari Raya Imlek biasanya dipersiapkan sejak jauh-jauh hari, mulai dari bersih-bersih rumah dan kuil, membuat dekorasi sampai membuat sajian Imlek. Meskipun menyenangkan, aktivitas itu juga menguras tenaga dan bisa membuat seseorang kelelahan.

Fridolin menyarankan untuk beristirahat tujuh sampai sembilan jam per hari dan hindari menggunakan gawai dan menonton televisi sebelum tidur, juga menggunakan earphone saat tidur agar mendapatkan istirahat yang berkualitas.

Terakhir, sang dokter mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama perayaan Imlek, seperti mencuci tangan, menerapkan etika batuk dan bersin serta menggunakan masker saat berada di kerumunan.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement