REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat sedang sakit atau dalam masa pemulihan, seseorang sering dianjurkan mengonsumsi vitamin C supaya cepat sembuh. Namun, benarkah vitamin C benar-benar dapat meningkatkan kemampuan tubuh melawan penyakit?
Seorang dokter pengobatan keluarga di Rumah Sakit Providence St Joseph di Orange County, Kalifornia, Amerika Serikat, Michael Del Junco, memberikan penjelasan terkait hal itu. Del Junco mengatakan vitamin C adalah antioksidan yang memang terbukti berdampak positif terhadap kekebalan tubuh.
"Beberapa penelitian menunjukkan vitamin C dapat membantu mengurangi durasi dan keparahan gejala flu di rumah. Namun, bukti yang mendukung hal ini tidak sepenuhnya konsisten dan bervariasi dari satu penelitian ke penelitian lainnya," ujar Del Junco.
Dikutip dari laman Yahoo Life, Rabu (31/1/2024), vitamin C bekerja dengan cara merangsang produksi dan fungsi sel darah putih, yang merupakan penghalang utama tubuh terhadap infeksi. Akan tetapi, dampak vitamin C bisa bervariasi pada orang yang berbeda.
Itu tergantung pada kondisi dan pilihan vitamin C, apakah dari bentuk alami atau bentuk suplemen. Dalam bentuk alami, vitamin C bisa didapat dari asupan buah-buahan dan sayuran seperti jambu biji, kiwi, jeruk, paprika, stroberi, tomat, dan brokoli.
Jika seseorang memilih mengonsumsi suplemen vitamin C, perlu lebih cermat terkait dosisnya. Sebab, vitamin C dengan dosis terkonsentrasi dapat menyebabkan tinja encer. Jika hal itu terjadi, dosis yang dikonsumsi harus dikurangi sampai masalahnya teratasi.
Menurut Del Junco, jika seseorang fokus untuk mendapatkan cukup nutrisi dalam makanan harian, itu sudah cukup membantu tubuh terhindar dari penyakit. Secara keseluruhan, vitamin C lebih bermanfaat sebagai pencegah penyakit ringan seperti pilek atau flu, dibandingkan sebagai pengobatan.
Rekomendasi yang diberikan Del Junco untuk menjaga kesehatan dan kekebalan tubuh adalah menjaga pola makan seimbang, tetap terhidrasi, dan mempraktikkan kebersihan yang baik. Hidrasi juga penting bagi yang sedang terserang pilek atau flu.
"Saat pilek, tubuh cenderung kehilangan lebih banyak cairan karena produksi lendir berlebih, demam, dan berkeringat. Tetap terhidrasi selama kondisi tersebut dapat membantu meringankan gejalanya," kata Del Junco.