REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cuaca panas ekstrem akan mendera di tahun ini. Dalam cuaca ekstrem yang lebih panas, beberapa penyakit atau gangguan kesehatan dapat terjadi.
"Termasuk heat stroke, dehidrasi, heat exhaustion, heat cramps, dan eksaserbasi atau kekambuhan kondisi medis yang sudah ada, seperti penyakit jantung, gangguan pernapasan, dan penyakit kulit," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi klinis Sukamto Koesnoe saat dihubungi Antara melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Menurut dr Sukamto, gangguan kondisi kesehatan akibat cuaca ekstrem juga dapat terjadi pada orang yang rentan dengan kondisi stres. Kondisi ini juga dapat menimbulkan kekambuhan penyakit yang sudah diderita seseorang, seperti gangguan jiwa yang berat hingga penyakit autoimun.
Oleh karena itu, dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia ini memberikan sejumlah kiat untuk menghadapi cuaca ekstrem yang akan datang. Pertama, gunakan sun screen (tabir surya), pakaian panjang, dan topi atau payung untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari secara langsung.
Kedua, perbanyak minum air untuk menjaga hidrasi tubuh dan hindari aktivitas di luar ruangan pada saat suhu paling panas. Ketiga, hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi. Terakhir, carilah tempat yang sejuk atau ber-AC untuk menghindari panas yang berlebihan.
Namun, jika seseorang mengalami gangguan kesehatan yang disebabkan oleh cuaca panas, seperti heat stroke, ada sejumlah langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan. Pertama, pindahkan korban ke tempat yang sejuk dan melonggarkan pakaian orang tersebut jika terlalu ketat.
"Berikan minuman dingin (bukan alkohol atau minuman berkafein) jika orang tersebut sadar dan mampu minum. Panggil bantuan medis segera," kata Sukamto yang praktik di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.