REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Fahrial Syam menyarankan untuk meningkatkan minum 3 liter sehari pada cuaca panas ekstrem saat ini untuk mencegah heat stroke.
“Secara umum, jumlah konsumsi air memang disebutkan 8 sampai 10 gelas per hari, tetapi dengan kondisi dehidrasi yang saat ini banyak terjadi, kita harus bisa meningkatkan sampai 3 liter per hari," katanya, Senin (30/10/2023).
Prof. Ari menjelaskan hal ini tentu juga bergantung pada aktivitas kita. Apabila aktivitas kita sering berada di luar ruangan dan terpapar panas, apalagi sampai berkeringat, jumlah cairan di dalam tubuh juga harus ditingkatkan.
Prof Ari mengatakan masalah utama yang akan terjadi pada orang yang terpapar suhu tinggi adalah dehidrasi. Pada keadaan dehidrasi seseorang akan mengalami kekurangan cairan, merasa haus, serta kulitnya menjadi kering dan sensitif sehingga dapat menimbulkan iritasi dan reaksi alergi.
"Kondisi panas ini tentunya patut diwaspadai masyarakat karena dapat menimbulkan efek kesehatan yang serius," katanya.
Efek kesehatan akibat tekanan panas pada seseorang dapat berupa gangguan fungsi organ tertentu dan mengakibatkan berbagai jenis heat-related illness atau gangguan terkait panas. Jenis heat-related illness yang paling berbahaya adalah heat stroke atau sengatan panas.
Tekanan panas yang tinggi...