Selasa 16 Jan 2024 10:50 WIB

Guru Besar UGM Ungkap Bahaya Polio pada Anak

Kelumpuhan karena polio bersifat permanen dan tidak bisa diobati.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ani Nursalikah
Vaksinasi polio pada anak di desa Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten, Senin (15/1/2024).
Foto: Republika/Alfian Choir
Vaksinasi polio pada anak di desa Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten, Senin (15/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Guru besar Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Mei Neni Sitaresmi menjelaskan sejumlah bahaya polio bagi anak. Menurutnya, polio menjadi masalah kesehatan serius lantaran polio mudah sekali menular.

Ia menjelaskan virus polio masuk ke dalam sistem pencernaan, bisa melalui tangan, makanan, minuman atau alat makan yang digunakan. Menurutnya, ketika ditemukan satu anak yang terkonfirmasi polio, bisa jadi ada 100 anak di sekitarnya yang tertular namun tidak bergejala.

Baca Juga

Namun, meski tidak menimbulkan gejala, mereka tetap bisa menularkan virus polio ke anak lainnya. Mei menjelaskan, jika polio menimbulkan gejala, maka anak akan mengalami gejala antara lain demam, nyeri pada sendi, sakit kepala, mual, dan muntah.

Polio juga banyak menyerang anak di bawah lima tahun. Namun, bisa juga menyerang anak di atas lima tahun jika riwayat imunisasinya tidak lengkap.

Selain itu, secara teori, polio juga bisa diderita oleh orang dewasa. Namun, hal tersebut sangat jarang karena pada orang dewasa daya tahan telah terbentuk untuk melawan virus polio. Mei juga mengatakan polio dapat menyebabkan kelumpuhan.

"Kelumpuhan karena polio ini bersifat permanen," kata Mei dalam keterangannya.

Menurut Mei, kelumpuhan akibat polio ini tidak bisa diobati. Hal yang bisa dilakukan adalah fisioterapi untuk mengurangi efek kelumpuhan tersebut dan mencegah badannya mengecil.

Pada beberapa kasus, polio...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement