Selasa 09 Jan 2024 02:24 WIB

Tanda Kadar Gula Darah dalam Tubuh Sudah di Luar Kendali

Pemantauan glukosa dapat jadi alat penting untuk membantu mengendalikan gula darah.

Rep: Shelbi Asrianti / Red: Gita Amanda
Melacak kadar gula darah atau glukosa sangat penting, terlebih bagi pengidap diabetes tipe dua
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Melacak kadar gula darah atau glukosa sangat penting, terlebih bagi pengidap diabetes tipe dua

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melacak kadar gula darah atau glukosa sangat penting, terlebih bagi pengidap diabetes tipe dua. Dampak paling serius dari perubahan gula darah adalah peningkatan risiko komplikasi kesehatan seperti stroke, penyakit jantung, dan kerusakan saraf (neuropati).

Pemantauan glukosa dapat menjadi alat penting untuk membantu mengendalikan gula darah. Seseorang bisa melakukannya sendiri menggunakan pengukur glukosa atau glukometer, yang menganalisis darah dengan alat tes sekali pakai. 

Sasaran kadar gula darah sehat setiap orang sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter. Namun, umumnya glukosa darah orang dewasa tanpa diabetes berada di bawah 100 mg/dl sebelum makan dan saat puasa, dan kurang dari 140 mg/dl dua jam setelah makan.

Namun, pemeriksaan yang terlalu sering dapat menyebabkan kepanikan karena fluktuasinya, serta rasa sakit yang tidak perlu. Supaya tak berlebihan, ada sejumlah tanda yang bisa dicermati dari tubuh setiap kali kadar gula darah sudah melebihi yang seharusnya, dikutip dari laman Leadership, Senin (8/1/2024). 

 - Sangat haus dan sering buang air kecil 

Ini adalah tanda gula darah terlalu tinggi yang umum, namun seringnya tidak disadari. Buang air kecil berlebihan, yang dikenal sebagai poliuria, terjadi ketika glukosa menumpuk di darah dan ginjal mulai bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan glukosa. Kelebihan gula itu dikeluarkan dari tubuh melalui urine.

- Lebih lapar dari biasanya tapi berat badan justru turun

Banyak orang dengan gula darah tinggi yang tidak terkontrol merasa lebih lapar dari biasanya, yang menandakan gejala yang disebut polifagia. Meskipun makan lebih banyak, berat badan justru turun tanpa alasan yang jelas. Itu karena tubuh tidak mendapatkan energi dari sumber yang diinginkan.

- Merasa kelelahan terus-menerus

Kelelahan ekstrem adalah salah satu gejala gula darah yang tidak terkontrol. Ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau tidak memiliki jumlah insulin yang cukup, gula akan tetap berada di dalam darah dan tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi. Kelelahan juga bisa disebabkan oleh dehidrasi.

- Penglihatan buram dan sering sakit kepala

Penglihatan bisa menjadi kurang jelas dan tampak kabur jika kadar gula darah dalam tubuh relatif tinggi. Itu karena ada pembengkakan lensa mata akibat kebocoran cairan, sehingga penglihatan seseorang tidak dapat fokus dengan baik saat beraktivitas. Kondisi ini juga bisa dibarengi dengan sering sakit kepala.

- Luka sembuh lebih lambat dari biasanya

Luka ringan, goresan, dan memar cenderung sembuh lebih lambat jika gula darah tidak terkontrol. Diabetes menyebabkan kerusakan saraf dan mempengaruhi sirkulasi, terutama di bagian bawah tungkai dan kaki, yang dapat menunda penyembuhan karena aliran darah ke area tersebut tidak cukup.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement