Kamis 04 Jan 2024 13:13 WIB

Gadis Kecil di Inggris Diduga Jadi Korban Gang Rape Virtual di Metaverse

Polisi Inggris perdana tangani kasus dugaan pemerkosaan beramai-ramai di Metaverse.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Seorang pengunjung memakai kacamata Virtual Reality (VR) pada hari kedua Web Summit di Parque das Nacoes di Lisbon, Portugal, 2 November 2022. Inggris tangani kasus dugaan gang rape di metaverse.
Foto:

Cleverly juga berpendapat bahwa pelaku yang tak ragu memperkosa avatar anak-anak dalam video game sangat mungkin melakukan hal-hal buruk di dunia nyata. Kepala investigasi perlindungan dan pelecehan anak di Dewan Kepala Kepolisian Nasional, Ian Critchley, setuju dengan Cleverly.

Critchley mengatakan bahwa metaverse punya sisi negatif menciptakan 'pintu gerbang' bagi predator untuk menjadikan anak-anak sebagai korban. Dia menyoroti perlunya evolusi berkelanjutan dalam metode kepolisian untuk mengatasi kejahatan yang dilakukan secara daring dan perlunya pengesahan undang-undang yang relevan.

Secara khusus, Critchley meminta perusahaan teknologi untuk berbuat lebih banyak demi menjaga keamanan penggunanya. Selama ini, sudah ada beberapa laporan kejahatan seks virtual di Horizon Worlds, permainan VR gratis yang dioperasikan oleh perusahaan induk Facebook, Meta.

Seorang penyelidik senior polisi menginformasikan bahwa metaverse rentan menjadi lokasi kejahatan seks online dan jenis pelanggaran lainnya, termasuk pencurian virtual, tetapi sejauh ini belum ada penuntutan di Inggris. Meta belum memberikan komentar mengenai sejumlah kasus itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement