Rabu 03 Jan 2024 15:30 WIB

Anak Jangan Terlalu Dimanja, Risikonya Besar Bagi Kesuksesannya Kelak

Sindrom anak manja terjadi akibat ortu gagal dorong anak berperilaku sesuai usia.

Anak bergandengan tangan dengan ayah dan ibunya (ilustrasi). Setiap anak memiliki fase perkembangan sesuai tahapan usianya.
Foto: Republika/Prayogi
Anak bergandengan tangan dengan ayah dan ibunya (ilustrasi). Setiap anak memiliki fase perkembangan sesuai tahapan usianya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ingin anak sukses di kemudian hari? Pakar pendidikan Susanto, menyerukan agar orang tua tidak membesarkan anak dengan cara memanjakan mereka.

"Orang tua perlu menghindari memanjakan anak," kata Susanto saat dihubungi di Jakarta, Selasa (2/1/2023).

Baca Juga

Susanto menjelaskan perilaku anak manja cenderung egois, tidak dewasa, dan tantrum jika keinginannya tak dipenuhi. Anak juga menjadi tidak mampu mengatasi keinginan atau tidak dapat menunda keinginan.

"Dia cenderung memanipulasi untuk mendapatkan apa yang dimaui," ujarnya.

Susanto mengatakan "sindrom anak manja" terjadi akibat gagalnya orang tua dalam mendorong anak berperilaku sesuai usianya. Anak manja akan rentan membahayakan masa depannya karena ia mengalami hambatan kematangan dan akan memilih tergantung pada orang lain.

"Padahal, ketergantungan pada orang lain merupakan pantangan bagi orang sukses," kata Susanto yang juga dosen Pascasarjana Universitas PTIQ Jakarta ini.

Orang tua juga diminta menghindari beberapa hal lainnya, di antaranya anak tidak diajarkan kemandirian sesuai usianya. Setiap anak memiliki fase perkembangan sesuai tahapan usianya.

Hal-hal sederhana bisa diterapkan sejak dini. Contohnya, belajar menyiapkan baju sekolah sesuai jadwal, belajar menyiapkan buku sesuai jadwal, belajar mengerjakan tugas sekolah, dan membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya.

"Ini adalah hal-hal sederhana, namun merupakan hal prinsip yang perlu diajarkan pada anak sesuai tahapan-nya. Karena kemandirian merupakan modal berharga menghantarkan anak memiliki pribadi tangguh, memiliki jiwa perintis dan pengembang dalam kehidupannya," kata pendiri Sekolah Berbasis Karakter Genius Islamic School Kota Depok, Jawa Barat ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement