REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim liburan diharapkan sebagai waktu bersantai atau momen menyenangkan untuk berkumpul dengan orang-orang tersayang. Namun, tidak menutup kemungkinan periode liburan itu juga sangat melelahkan, serta memicu stres dan kecemasan.
Psikolog Jon Hunt yang menjalankan praktik swasta di Hay River, Kanada, mengatakan itu merupakan hal yang wajar. Dia justru menyarankan seseorang yang cemas dan stres saat liburan untuk tidak menghindari atau menekan perasaan tersebut.
"Ketika kita menyebutkan suatu perasaan dan mengakuinya, hal itu dapat membantu kita untuk mengatasinya, daripada terus terjebak di dalamnya," kata Hunt, dikutip dari laman CBC News, Rabu (27/12/2023).
Hunt mengatakan ada cara berbeda untuk mengatasi beberapa perasaan. Untuk menghadapi kecemasan yang muncul bersamaan dengan perasaan terasing atau kesepian, cobalah menemukan koneksi dengan orang-orang yang dipercaya.
Sementara itu, untuk menghadapi kecemasan ketika menghadapi anggota keluarga yang 'sulit' atau interaksi menyebalkan dengan orang tertentu, ada cara lain yang dia rekomendasikan. Ingatkan kepada diri sendiri bahwa momen tersebut hanya sementara, tidak akan berlangsung selamanya.
Sering kali, ketika ada orang lain yang berkomentar tajam dalam percakapan, kita menginternalisasikan hal itu. Pola pikir demikian disebut Hunt perlu diubah. Sebab, tak selalu ucapan sinis ditujukan kepada kita atau ada sesuatu yang salah pada diri kita.