Kamis 14 Dec 2023 17:00 WIB

Viral Penonton Bioskop Kesurupan, Seperti Apa Penjelasannya dari Sisi Medis?

Kesurupan ada penjelasannya dari sisi medis.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Bioskop (Ilustrasi). Kabar seorang penonton kesurupan di bioskop viral di media sosial X.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah unggahan di media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) yang menceritakan seorang penonton kesurupan di bioskop menjadi viral. Unggahan itu dibagikan oleh pengguna X @direbahin yang mendapati penonton di studio yang sama dengannya mengalami hal itu.

"Baru pertama kali nonton bioskop ada yang kesurupan. Dari selesai film ini cowo cewe emang agak aneh pas mau balik, nah setelah aku tanyain cowonya 'kenapa cewenya mas?' dia jawab kakinya sakit. abis itu cewenya bilang 'kakiku berat banget' sambil nahan sakit dan gak lama kesurupan," tulis pengguna X itu.

Baca Juga

Kesurupan kerap dikaitkan dengan hal-hal gaib dan mistis. Namun, ternyata ada penjelasan lain mengenai fenomena kesurupan yang dilihat dari perspektif psikiatri. Psikiater dr Lahargo Kembaren SpKJ menjelaskan bahwa kesurupan dalam dunia medis masuk dalam kategori gangguan disosiatif, kondisi ketika perilaku seseorang tidak sesuai dengan dirinya sendiri.

"Ada beberapa riset yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar yang dianggap sebagai kesurupan itu menunjukkan tanda gangguan kejiwaan," kata Lahargo saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (14/12/2023).

Dari perspektif medis, kesurupan tentunya tidak dikaitkan dengan perkara gaib. Kesurupan dapat dipicu berbagai hal, termasuk gangguan mental organik yang muncul apabila seseorang mengalami masalah secara fisik.

Contohnya, saat seseorang sangat kelelahan, kurang istirahat, kurang tidur, dehidrasi, gangguan tekanan darah, demam, suhu terlalu panas, serta gangguan fungsi ginjal. Paparan zat psikoaktif dan gejala psikotik bisa pula menjadi pencetus terjadinya fenomena kesurupan.

Gejala psikotik adalah ide pikiran atau kepercayaan yang salah dan tidak sesuai dengan kenyataan. Lahargo menjelaskan, ada gejala psikotik yang disebut delusi atau waham.

"Salah satunya waham dikendalikan, itu seperti ada yang masuk ke dalam tubuh dan mengendalikan tubuh, tapi dia tidak bisa mengontrol dirinya," ungkap Lahargo.

Lahargo menjelaskan, penyebab medis gejala psikotik itu, yakni akibat ketidakseimbangan neurotransmitter di saraf otak dalam satu waktu.

Lahargo menyebutkan pula jenis waham sisipan yang membuat seseorang merasa pikirannya dimasuki oleh pikiran-pikiran dari luar. Sementara, jika ada individu kesurupan yang bisa berbahasa asing, Lahargo menjelaskan bahwa kondisi itu bisa saja disebabkan oleh epilepsi.

Saat seseorang dalam kondisi tidak sadar karena epilepsi, terdapat letupan listrik di otak yang membuatnya tak bisa berfungsi dengan baik. Adapun bahasa asing yang terucap mungkin merupakan rekaman memori saat individu itu mendengar orang dengan bahasa tersebut di waktu sebelumnya.

"Jadi memungkinkan saja kita pernah mengingat kata bahasa tertentu di alam bawah sadar kita, sehingga ketika terjadi ketidaksadaran seperti tadi, epilepsi itu yang akhirnya muncul keluar begitu," tutur Lahargo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement