REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rokok elektrik alias vape digadang lebih aman atau lebih sehat daripada rokok konvensional. Faktanya?
"Vape dikatakan lebih baik dari rokok adalah suatu hoaks, ini adalah informasi yang sangat keliru," kata Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K) dalam pada gelar wicara bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) di Jakarta, akhir November lalu.
Sejak beberapa tahun terakhir, lanjut Elisna, industri rokok elektrik semakin meluas dan diminati banyak orang. Maraknya opsi varian rasa dengan bentuk yang unik pun membuatnya semakin menarik.
Bahkan, tak sedikit merek rokok elektrik yang berani memberi klaim produknya "lebih aman" daripada rokok konvensional. Mereka pun mengajak perokok untuk berpindah menggunakan vape.
Hal ini, menurut Elisna, membuat kalangan dokter semakin khawatir. Ia mengatakan, berdasarkan penelitian, unsur-unsur karsinogen atau zat yang berpotensi menyebabkan kanker dengan jelas ditemukan pada asap atau uap yang dihasilkan vape.