Pernyataan tersebut menunjuk pada penemuan puluhan jenazah warga sipil Palestina di bawah reruntuhan di daerah Sabra dan daerah lain di Kota Gaza. Termasuk besarnya kerusakan yang terjadi pada Universitas Islam, yang merupakan salah satu lembaga ilmiah terpenting. Hamas mengatakan, kehancuran tersebut menegaskan kengerian yang dialami masyarakat Gaza dalam perang genosida, yang tujuannya adalah untuk mendorong mereka ke pengasingan.
Pada Senin (27/11/2023) malam, Qatar mengumumkan perjanjian untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama empat hari. Israel dan Hamas kemudian sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari lagi sehingga pertukaran tahanan lebih lanjut akan dilakukan.
Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober. Sejak itu, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan.
Seorang pejabat senior Hamas mengundang miliarder Elon Musk untuk mengunjungi Jalur Gaza Palestina, dan melihat tingkat kehancuran yang disebabkan oleh pengeboman Israel. Sebelumnya Musk telah mengunjungi Israel dan diajak berkeliling melihat rumah warga yang menjadi sasaran dalam serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.
“Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata pejabat senior Hamas, Osama Hamdan dalam konferensi pers di Beirut, dilaporkan Alarabiya, Selasa (28/11/2023).
Pada Senin (27/11/2023) Musk melakukan kunjungan yang tidak biasa ke Israel, dan mengadakan diskusi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Musk mendengarkan penjelasan Netanyahu yang menggambarkan penghancuran Hamas. Netanyahu mengatakan, tujuan utama perang Israel adalah untuk melenyapkan Hamas. Menurut Netanyahu langkah ini diperlukan untuk setiap prospek perdamaian dengan Palestina.
“Tidak ada pilihan lain. Saya juga ingin membantu," ujar Musk.
“Mereka yang berniat melakukan pembunuhan harus dinetralisir. Propaganda yang melatih orang untuk menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan. Dan kemudian, membuat Gaza sejahtera. Dan jika itu terjadi, saya pikir ini akan menjadi masa depan yang baik," ujar Musk.
Netanyahu kemudian menunjukkan....
Ikuti Whatsapp Channel Republika
