Rabu 29 Nov 2023 15:56 WIB

Mengapa Uji Coba Pelepasan Nyamuk Ber-Wolbachia Jadi Perdebatan?

Bakteri Wolbachia secara alami terdapat di ngengat, lalat, capung, dan kupu-kupu.

Nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab penyakit DBD( (ilustrasi). Penyebaran nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia menjadi strategi baru untuk mengatasi penularan kasus demam berdarah dengue di Indonesia.
Foto:

Uji Coba Wolbachia di Negara Lain

CEO World Mosquito Program (WMP) Scott O'Neill mengemukakan inovasi nyamuk Aedes aygepty ber-Wolbachia terbukti secara ilmiah mampu memproteksi 11,2 juta orang di 13 negara dari penyakit demam berdarah atau dengue. WMP adalah inisiatif nirlaba di bawah naungan Universitas Monash, Australia yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dunia dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti dengue, chikungunya, Zika, dan demam kuning.

O'Neill mengatakan penelitian nyamuk Wolbachia dalam menekan replikasi virus dengue dilakukan di sejumlah negara bagian Amerika Latin, negara lingkar Pasifik, dan kawasan Asia.

"Asia di Srilanka, Vietnam, Laos, dan Indonesia. Yang banyak di Amerika Latin," katanya saat hadir secara virtual dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI membahas inovasi Wolbachia diikuti dalam jaringan di Jakarta, Selasa.

Penelitian perdana dilakukan WMP di utara Australia, tepatnya Townsville pada luas lahan 300 km persegi tahun 2011-2017. Hasilnya, wilayah berpopulasi 325.000 jiwa itu seluruhnya terlindungi dari penyakit dengue.

"Selama kurun waktu itu, transmisi dengue berhasil dieliminasi secara total," katanya.

O'Neill mengatakan hasil yang sama juga dilaporkan di lima kota di Brasil, di antaranya Belo Horizonte, Rio, dan Niteroi melalui kemitraan selama 10 tahun dengan pemerintah setempat. Dampak penyebaran nyamuk ber-Wolbachia yang terlihat di Brasil sejak 2017--2020 berhasil menekan kesakitan dengue hingga mendekati nol kasus setelah sejak 2007 dan 2013 mengalami fluktuasi kasus.

Dari hasil positif tersebut, lanjut O'Neill, Pemerintah Brasil menempuh kerja sama tingkat lanjut dengan membangun Mosquito Mass Production Facility (MMPF) berkapasitas produksi 100 juta nyamuk per pekan. Itu dilakukan karena program akan diadopsi untuk seluruh wilayah Brasil.

Pada uji coba Wolbachia di Kolombia selama kurun 2015--2022, WMP mengeklaim berhasil melindungi 4,5 juta penduduk yang berdomisili pada lahan seluas 182 km persegi di empat kota, di antaranya Medellin, Bello, dan Itagui. Di sana terlihat dampaknya penurunan kasus dengue sebesar 95--97 persen sejak nyamuk ber-Wolbachia disebarkan pada 2017.

Pada uji coba di Kaledonia Baru kurun 2019--2023, lanjut O'Neill, nyamuk ber-Wolbachia berhasil mengeliminasi dengue dan memproteksi sekitar 150 ribu penduduk yang tersebar pada lahan seluas 144 km per segi. Keberhasilan yang sama juga dilaporkan WMP dari negara uji coba di Srilanka, yakni di dua distrik Colombo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement