REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debut grup K-pop baru Babymonster dinilai sebagai momen penting bagi agensi YG Entertainment. Saham YG Entertainment sempat mengalami penurunan lebih dari 15 persen di tengah ketidakpastian perpanjangan kontrak dengan Blackpink beberapa waktu lalu.
Pergeseran dramatis tersebut menggarisbawahi nilai besar Blackpink bagi YG. Menghadapi volatilitas ini, YG kini ditekan untuk memitigasi risiko dan mencari jalur pertumbuhan baru. Hal ini membuat kesuksesan yang diantisipasi dari girl grup pendatang baru mereka, Babymonster, menjadi semakin penting.
Babymonster menjadi girl group yang diluncurkan oleh YG setelah Blackpink. Formasinya terdiri dari atas enam anggota dari berbagai negara dengan vokal, tarian, keterampilan rap, dan visual yang luar biasa.
Bahkan sebelum debut resmi pada hari ini, Senin (27/11/2023), jumlah subscribers YouTube mereka sudah melampaui 3 juta. Video musik lagu pradebut "Dream" mencapai lebih dari 50 juta penayangan hanya dalam tiga bulan. "Dream" merangkum perjalanan Babymonster menuju impian dan awal baru mereka. Sementara itu, lagu debut mereka berjudul "Batter Up" telah dilihat lebih dari 10 juta kali hanya berselang 11 jam sejak dirilis.
Proyek debut Babymonster terus mengalami kemajuan di bawah kepemimpinan Yang Hyun-suk. Sebuah tim dibentuk untuk mengerjakannya. Artis-artis YG memberikan upaya ekstra dalam produksi musiknya.
Agar YG dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan, kesuksesan Babymonster, generasi berikutnya, dinilai sangat penting. YG telah menunjukkan kemampuannya dalam menemukan dan menghasilkan idola K-pop berbakat yang mencapai kesuksesan global bersama BigBang, 2NE1, dan Blackpink. Masih harus dilihat apakah Babymonster, akan mendapat apresiasi tinggi dari penggemar musik K-pop. Jika iya, bukan tidak mungkin Babymonster akan menjadi bintang K-pop global masa depan yang bertanggung jawab atas masa depan YG.