REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tengah mewabah di sejumlah negara, kutu busuk juga pernah menjadi masalah kesehatan di Indonesia, yakni sekitar tahun 1970-an. Serangga yang juga dikenal sebagai kutu kasur (bed bug) itu bukan cuma bisa mengganggu tamu hotel, tetapi juga orang-orang yang rumahnya kurang bersih.
Apa yang terjadi ketika orang digigit kutu busuk? Dokter spesialis kulit dan kelamin I Gusti Nyoman Darmaputra mengatakan gigitan kutu busuk dapat membuat orang mengalami bentol.
Bentolnya dapat meluas hingga menyerupai biduran. Jika itu terjadi, tandanya Anda mengalami reaksi alergi.
"Reaksi alergi, kalau yang terparah itu bentolnya bisa menyebar ke seluruh badan, seperti biduran. Gatal dan bentol-bentol," ujar Darma yang juga kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini.
Ketika kutu busuk menggigit di daerah paha, misalnya, bentol-bentol dan gatal yang dialami bisa menyebar ke daerah sekitarnya. Reaksi alergi inilah yang membutuhkan obat minum untuk meredakan efek dari penyebaran bentol-bentol dan gatal tersebut.
Darma menjelaskan bahwa efek gatal-gatal akibat gigitan kutu busuk juga berbeda-beda tiap orang. Bagi orang yang tidak alergi, biasanya gatal-gatal sudah mulai mereda dalam kurun waktu satu hingga dua hari. Akan tetapi, bagi orang yang memiliki alergi, gatal-gatal dapat dirasakan hingga sepekan, bahkan lebih lama.
"Usahakan, sewaktu muncul gejala harus diobati," kata Darma.