Senin 20 Nov 2023 15:30 WIB

Anak yang Kena Diabetes Tipe 2 Sebagian Besar Obesitas

Anak-anak harus dilatih menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.

Diabetes (ilustrasi). WHO mencatat ada peningkatan risiko diabetes pada anak-anak.
Foto: republika
Diabetes (ilustrasi). WHO mencatat ada peningkatan risiko diabetes pada anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerapan gaya hidup sehat sejak usia dini penting bagi anak. Langkah ini dapat membantu mereka terhindar dari penyakit diabetes tipe 2.

"Kita tahu bahwa sebagian besar anak-anak yang mengalami diabetes tipe 2 didahului juga oleh obesitas dan sindrom kardiometabolik lainnya," kata Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso dalam taklimat dengan media yang diikuti via daring di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca Juga

Oleh karena itu, menurut Piprim anak-anak sejak dini harus dilatih untuk menerapkan gaya hidup sehat. Mereka perlu berolahraga secara rutin dan menghindari makanan cepat saji yang berkadar gula tinggi.

"Ini saya kira bisa diterapkan sejak dini dan sejak masa kanak-kanak agar jangan sampai terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular yang menjadi beban yang cukup berat," katanya.

Diabetes, lanjut Piprim, merupakan penyakit kronis yang butuh tata laksana jangka panjang. Pengobatannya bisa menggerogoti biaya asuransi, seperti BPJS.

Menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), hasil studi menunjukkan adanya peningkatan risiko diabetes pada anak-anak.  Kasus baru penyakit diabetes tipe 1 maupun tipe 2 pada anak dilaporkan meningkat di banyak negara.

Diabetes tipe 1 terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, hormon yang mengatur gula darah. Penyebab pastinya belum diketahui pasti, tetapi diduga dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan.

Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak bisa secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Kondisi ini bisa terjadi akibat berat badan berlebih, kurangnya aktivitas fisik, dan kadang faktor genetik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement