Senin 06 Nov 2023 15:08 WIB

Mayoritas Penderita Cacar Monyet Lelaki Penyuka Sesama, Tertular dari Kontak Seksual

Tenaga kesehatan perlu menanyakan riwayat seksual pasien yang dicurigai cacar monyet.

Petugas kesehatan menyosialisasikan penyakit cacar monyet kepada masyarakat di Puskesmas Kedaung, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/11/2023).
Foto: Antara/Sulthony Hasanuddin
Petugas kesehatan menyosialisasikan penyakit cacar monyet kepada masyarakat di Puskesmas Kedaung, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (1/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus cacar monyet di Indonesia mayoritas (25 dari 36 orang) ada di DKI Jakarta. Sekitar 84,3 persen pasien cacar monyet ialah lelaki yang melakukan kontak seksual dengan sesamanya dan 6,5 persen teridentifikasi sebagai biseksual, menurut pakar dermatologi dr Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV.

"Usianya sangat muda, yakni 31 hingga 40 tahun dan diseminasinya melalui kontak seksual dan melakukan kontak seksual berisiko tanpa kondom," kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, dikutip Senin (6/11/2023).

Baca Juga

Oleh karena itu, Hanny melanjutkan, tenaga kesehatan perlu menanyakan terkait riwayat seksual kepada pasien apabila mereka menduga ada kasus-kasus yang dicurigai sebagai cacar monyet atau monkeypox (mpox). Gejala cacar monyet biasanya diawali nyeri kepala kemudian diikuti demam lebih dari 38 derajat Celsius dan nyeri tenggorokan dan pembesaran kelenjar getah bening.

Gejala tersebut diikuti munculnya ruam setelah satu atau tiga hari. Penampakan ruam berupa ruam merah yang jumlahnya sedikit, tersebar secara regional artinya misalnya di area lengan, kemudian ada di area genital, tungkai, dan lainnya.

"Distribusi ruamnya mulai dari area kepala, lebih padat di area wajah dan anggota badan, juga bisa muncul di area telapak tangan dan telapak kaki," ujar Hanny.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement