REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ramai sebuah curahan hati salah satu influencer di akun X, mengenai pembalut reject dan period poverty. Dokter Spesialis Obgyn, Ivan Rizal Sini mengatakan, pembalut reject dapat menyebabkan berbagai penyakit menular.
“Risiko selalu ada,” ungkap Dr Ivan yang juga Founder Indonesian Medical Tourism Board saat dihubungi Republika.co.id, Senin (23/10/2023). Ia menegaskan bahwa barang-barang yang berhubungan dengan kontak cairan biologis, tidak boleh dipakai ulang.
“Penggunaan bahan yang bersifat consumables apalagi yang berhubungan dengan kontak cairan biologis seperti darah, sebaiknya tidak didaur ulang. Apalagi pembalut wanita,” ungkap dr Ivan.
Sebagaimana pun diolah sampai seperti baru dan diklaim sudah higienis, itu akan tetap berisiko membahayakan penggunanya. “Cairan biologis berpotensi kontaminasi hepatitis B, hepatitis C, HIV, dan infeksi menular lain,” ujar dr Ivan lagi.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, unggahan tangkapan layar lapak penjual daring yang menjual pembalut dengan harga murah. Tangkapan layar itu diunggah oleh seorang influencer yang mempertanyakan, ‘Ada yang jualan pembalut reject begini?’
Seperti yang terpampang dalam sebuah aplikasi toko online, dijual pembalut repack isi 50 pieces hanya dijual Rp 15 ribu. Bukan hanya satu toko online saja yang menjual pembalut reject tersebut, tapi ada beberapa toko online lainnya. Bahkan tertera sudah laku terjual hingga 3.000 pack lebih.