REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Koordinator Lini Lapangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ridwan Fajri Nur mengingatkan pentingnya komunikasi yang terbangun secara baik di keluarga untuk mencegah suasana rumah tangga sunyi dan mencekam.
Dia pun meminta Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) mencegah rumah tangga sunyi dan mencekam dengan menjembatani ayah-ibu untuk menjaga komunikasi. "Komunikasi ini sangat penting di dalam rumah tersebut," kata Ridwan dalam diskusi daring bersama Penyuluh KB dan PLKB seperti dikutip Senin (23/10/2023).
Bilamana komunikasi tidak berjalan dengan baik, pasti di dalam rumah tersebut sunyi dan sepi. "Tidak ada saling sapa, tidak ada saling berbagi cerita dan sebagainya," katanya.
Ridwan mengatakan rumah tangga dijalani dua individu yang memutuskan untuk berbagi hidup bersama.
Dalam perjalanan rumah tangga, kata dia, komunikasi yang baik antara suami dan istri memainkan peran yang vital. Bahkan menjadi pilar utama yang mendukung keutuhan rumah tangga. "Komunikasi yang baik adalah pondasi yang kuat bagi keharmonisan dan keberlanjutan rumah tangga," kata Ridwan.
Komunikasi yang jujur dan terbuka antara pasangan suami-istri hendaknya mampu dijembatani oleh PLKB agar kepercayaan terbangun dalam suatu rumah tangga yang tadinya berkonflik.
"Saat pasangan merasa bahwa mereka dapat berbicara dengan jujur dan tanpa takut di hadapan satu sama lain, itu akan dapat menciptakan dasar yang kuat untuk suatu kepercayaan," kata Ridwan.
Komunikasi dapat mengatasi konflik yang alami dirasakan dalam setiap rumah tangga. Menurut Ridwan, tidak ada satu rumah tangga pun yang "adem-ayem" saja.
"Konflik ini bagaimana caranya dapat disikapi dengan baik sehingga tidak membesar dan ujung-ujungnya menjadi perceraian, itu kuncinya pada komunikasi yang baik antarpasangan," kata Ridwan.
Komunikasi juga dapat menciptakan rasa kebersamaan dalam suatu rumah tangga karena pasangan bisa saling berbicara antara satu dengan yang lain secara teratur. Pasangan suami-istri juga bisa merasa lebih dekat dan lebih terhubung antara satu dengan lainnya.
"Hasilnya mereka bisa mengetahui apa yang terjadi dengan kehidupan antara satu dengan yang lain, baik itu kesuksesan, tantangan, ataupun kebahagiaan," kata Ridwan.
Kesimpulannya, dalam suatu rumah tangga harus ada komunikasi antara suami dan istri, dengan berbicara, mendengarkan dan saling berbagi agar pasangan dapat memahami antara satu dengan yang lain.
PLKB dapat mengambil peran dengan menjembatani komunikasi antara suami dengan istri agar bisa mengatasi konflik dengan bijak, menciptakan hubungan yang bahagia dan juga sehat.
Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan, kekerasan terhadap anak mencapai ribuan kasus di Indonesia.
Data yang masuk ke Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMPONI PPA) hingga April tercatat, jumlah korban kekerasan sebanyak 4.689 korban anak dari 4.245 kasus kekerasan terhadap anak.