REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Korea Incore Co., Ltd. bekerja sama dengan RS Universitas Indonesia (RSUI), RS Cipto Mangunkusumo, dan Fakultas Kedokteran Indonesia. Kerja sama ini memperkenalkan Hylacell, pembalut luka dengan perekat transparan kelas 2, dan MicroEffel dengan teknologi microneedle patch dalam seminar kesehatan Trend Changing of Future of Dermatology & Skin dengan tema Hyluronic Acid and PDRN Essential Ingredients in The Latest Skincare.
Dalam rilis yang diterima pada Jumat (20/10/2023), seminar menghadirkan pembicara utama CEO of Incore Co, Ltd, Kim Dong-Tak, CEO of Bioscienc James Jung, Dr Adhimukti T Sampurna, dan Ika Anggraini RS UI dengan moderator dr Astuti Giantoni Direktur RS UI dan Dr Sondang P Sirait dari RSCM yang diikuti oleh para dokter kecantikan dan perawatan kulit, para pemerhati dan pelaku kesehatan, serta masyarakat lainnya.
CEO of Incore Co, Ltd, Kim Dong-Tak mengatakan Hylacell adalah bahan yang optimal untuk regenerasi kulit dan menciptakan lingkungan kulit yang optimal. Sehingga merupakan produk yang diharapkan dapat memulihkan dan meregenerasi kulit dengan cepat.
“Hylacell diminati tidak hanya di dalam negeri Korea, tetapi juga di luar negeri, sehingga ekspor juga akan berhasil. Saya yakin itu benar,” kata Kim dalam paparannya.
Menurutnya, Hylacell, dalam bentuk hidrogel memiliki tiga efek dalam dosis tunggal, termasuk penyembuhan luka melalui penyerapan peradangan (eksudat) pada selaput lendir kulit yang rusak, serta suplai kelembapan dan regenerasi kulit.
“Bahan utamanya adalah asam hialuronat, alginat, dan asam laktat. Asam hialuronat menyerap eksudat, memberikan kelembapan, dan efektif mencegah kerutan, sedangkan alginat menyerap eksudat, memberikan kelembapan, dan menghilangkan racun,” ujarnya.
“Selain itu, Asam Laktat berperan dalam mengangkat sel kulit mati dan merangsang produksi kolagen,” tambahnya.
Hylacell mempertahankan dua pH di dalam lapisan kulit dan diluar lapisan kulit untuk menciptakan lingkungan optimal untuk regenerasi kulit. Bagian luar kulit membentuk lapisan pelindung kulit hidrogel dengan pH 4,7 untuk mendorong regenerasi kulit secara aktif, sedangkan bagian dalam kulit mempertahankan pH 5,5, melindungi kulit dari berbagai bakteri berbahaya penyebab atopi dan jerawat.
MicroEffel adalah teknologi yang menyalurkan bahan aktif ke kulit menggunakan jarum yang lebih tipis dari rambut. Meskipun pasar medis belum berkembang, hasilnya terlihat di bidang fungsional seperti kosmetik dan kecantikan.
PDRN, zat yang mendorong regenerasi sel, digunakan sebagai bahan baku utama, dan zat aktif tersebut diisi dengan jarum mikro yang terbuat dari DNA (PDRN) yang diproduksi dengan menerapkan metode NMP (Nano Moulding Process) yang menembus ke dalam kulit lalu dilarutkan dan diserap.
“Tonjolan mikronya larut hanya dalam beberapa menit dan sangat singkat, sehingga tidak ada rasa sakit atau pendarahan saat masuk ke dalam kulit. Karena tonjolan mikro itu sendiri larut, ada keuntungan juga karena bisa memberikan obat dalam jumlah tertentu,” ujarnya.
Patch jarum DNA diharapkan dapat dikomersialkan dalam waktu yang relatif cepat karena tidak beracun bagi manusia. Pasalnya ini terbuat dari DNA sperma ikan salmon yang sudah banyak digunakan sebagai bahan baku kosmetik fungsional dan obat-obatan.
Protein ini mempunyai efek membantu regenerasi sel, sehingga digunakan dalam krim regeneratif dan filler untuk kecantikan kulit, serta suntikan intramuskular untuk atlet dengan cedera otot dan pasien dengan bahu beku (frozen shoulder).
Sejak didirikan, Incore Co., Ltd. adalah pengembangan khusus dan produsen perangkat medis seperti endoskopi sekali pakai untuk alat bedah gastrointestinal dan laparoskopi.
Incore juga mengembangkan kit Covid-19. Setiap tahun, Incore berpartisipasi dalam Pameran Alat Kesehatan Internasional (Medikal) yang diadakan di Jerman, dengan mendapatkan ulasan positif, dan mengekspor ke negara-negara seperti Eropa, Timur Tengah, serta Amerika Tengah dan Selatan.