Rabu 18 Oct 2023 16:18 WIB

Apakah Olahraga Malam Memicu Serangan Jantung? Ini Jawaban Dokter

Untuk menghindari serangan jantung akibat olahraga, perlu diperhatikan beberapa hal.

Rep: Desy Susilawati   / Red: Friska Yolandha
Serangan jantung kerap terjadi usai berolahraga, ini pendapat dokter jantung.
Foto: pexels
Serangan jantung kerap terjadi usai berolahraga, ini pendapat dokter jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini beredar cuitan seseorang yang mengatakan ayah temannya meninggal usai olahraga malam. Dia bahkan beropini mengenai olahraga malam yang bisa memicu sakit jantung bahkan kematian. Benarkah olahraganya malam meningkatkan risiko serangan jantung? Atau justru benar memicu kematian?

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Subspesialis Jantung dan Pembuluh Darah Kardiologi Intervensi RS Pondok Indah – Pondok Indah, dr Nanda Iryuza, menjelaskan serangan jantung bisa dialami kapan saja tidak tergantung waktu.

Baca Juga

Berolahraga tujuannya baik yakni untuk kesehatan tubuh, tetapi perlu dilihat apa jenis olahraganya, apakah yang bersifat aerobik (joging, jalan cepat, renang, senam) atau non-aerobik (basket, futsal, sepakbola, dan lainnya). Selain itu, juga tergantung tingkat kebugaran orang tersebut, apakah sudah terbiasa berolahraga sehingga seluruh sistem tubuhnya sudah beradaptasi, atau belum terbiasa berolahraga, kemudian memaksakan diri untuk berolahraga yang melampaui batas kemampuan fisiknya.

"Jika seseorang mengalami serangan jantung dan tidak segera mendapatkan pertolongan secara medis akan meningkatkan risiko terjadinya kematian," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (18/10/2023). 

Hal tersebut karena penyebab serangan jantung adalah adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner secara tiba-tiba yang mengakibatkan asupan oksigen dan nutrisi ke jantung berkurang secara drastis.

Menurutnya, sebenarnya tidak ada waktu yang spesifik untuk berolahraga. Kegiatan ini bisa dilakukan pagi, siang, sore, ataupun malam hari asalkan tubuh kita diberikan waktu istirahat yang cukup sebelum dan setelah berolahraga minimal 7 sampai 8 jam per-hari.

Ia menambahkan biasanya saat malam hari tubuh sudah cenderung memakai sisa-sisa energi yang sudah dipakai di pagi dan siang harinya. "Sehingga harus lebih berhati-hati jika sebelumnya kita tidak terbiasa berolahraga rutin terutama saat malam hari, maka tubuh kita belum memiliki mekanisme adaptasi terhadap beban jantung yang berat akibat dipaksa berolahraga," ujarnya.

Olahraga yang sifatnya anaerobik cenderung dapat....

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement